TabloidNova.com - Bunyi gamelan bertalu-talu mengiringi kidung bahasa osing yang dinyayanyian oleh para ibu-ibu. Bau kemenyan menyeruak di tengah-tengah ratusan penton yang memadati sebuah pelataran yang mirip panggung sementara gadis belia yang mengenakan kain kemben panjang serta kepala yang sebagian besar tertutupi untaian bunga menari-nari mengitari pelataran mengikuti alunan tetabuhan dengan mata terpejam. Gadis belia yang tak sadarkan diri (trance) itu adalah penari seblang, sebuah tari yang kental dengan nuansa mistis yang ada di Banyuwangi.
Di desa adat Olehsari, Banyuwangi, pertunjukan seblang seperti yang terjadi pada Rabu (14/8) kemarin menjadi agenda tahunan. Acara tersebut adalah sebuah upacara adat desa yang dilakukan setiap tahun sekali. Tujuan diadakan acara tersebut sebagai bentuk permohonana kepada Tuhan agar desanya tetap makmur, sejahtera, tidak ada musibah.
Seni seblang sangat unik, karena tidak semua perempuan bisa menjadi penari seblang. Ada syarat khusus yang harus dipenuhi. Selain harus masih perawan dan belum akil balik, tari seblang hanya boleh dibawakan turun-temurun. Artinya, seorang wanita penari seblang hanya bisa menurunkan kemampuannya menari kepada anak perempuannya.
"Tari seblang adalah salah satu kebudayaan tertua yang dimiliki oleh masyarakat Banyuwangi. Karena itu harus dilestarikan," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ketika memberi sambutan di awal acara.
Selain Desa Olehsari, tari Seblang juga terdapat di desa adat Bakungan. Bedanya, jika di Desa Olehsari penarinya harus gadis belia yang masih perawan dan belum akil balik, di Desa Bakungan justru penarinya adalah wanita yang sudah menopause.
Banyuwangi kabupaten yang memiliki julukan sunrise of Java sangat kaya akan seni budaya. Yeti Chotima, penggiat budaya Banyuwangi menceritakan, gandrung sudah ada sejak tahun 1700-an. Seblang merupakan perpaduan antara budaya Hindu Kuno dan Islam atau yang disebut kapitayan. Filsofi seblang adalah bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas sari kehidupan yang diperoleh di wilayah tersebut. Karena itu saat ritual disediakan ubo rampe atau bagian dari sesajen dari hasil bumi.
Gandhi Wasono
KOMENTAR