TabloidNova.com - Secara bertahap, di tahun ajaran 2014/2015 ini Kurikulum 2013 ini sudah mulai diterapkan secara menyeluruh. Berbagai persiapan pun sudah dilakukan secara terjadwal. Selain persiapan fasilitas, kerjasama yang baik dari seluruh perangkat pemerintah pusat hingga sekolah penyelenggara pun diharapkan berjalan dengan baik. Termasuk inovasi baru yang akan diperkenalkan di Kurikulum 2013 ini. Salah satunya adalah rapor online.
Adalah Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang pertama kali mengusulkan adanya penggunaan rapor online di Kurikulum 2013. Ini sekaligus inovasi pertama yang akan diterapkan di seluruh Indonesia, dari jenjang SD hingga SMK/SMA.
Mengingat dalam Kurikulum 2013 dituntut authentic assessment, yaitu memotret senyata-nyatanya penilaian peserta didik, maka tidak dimungkinan penilaian secara manual atau parsial, tapi harus secara terus-menerus. "Dengan begitu, tidak cukup hanya penilaian di tengah atau akhir semester saja," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Ikhsan, ketika ditemui Kompas.com di Surabaya.
Ikhsan mengatakan, jika penilaian sistem manual dilakukan terus-menerus, konsekuensinya guru akan disibukkan oleh urusan administratif. Karena itulah, para guru di Surabaya sepakat menerapkan sistem rapor online dengan format penilaian kuantitatif, kualitatif, mulai dari pengetahuan, keterampilan hingga afeksinya secara berkelanjutan.
"Setelah selesai mengajar, guru langsung meng-input penilaiannya. Ada batas waktu input juga sehingga tak ada penyalahgunaan nilai murid. Ini untuk membangun akuntabilitas dan transparansi penilaian anak," jelas Ikhsan.
Saat ini pelaksanaan rapor online di Surabaya sudah menginjak semester kedua pada tahun pelajaran 2013/2014 lalu. Pada semester satu, tantangan utamanya adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi tinggi (TIK). Guru wajib menguasai TIK untuk mempermudah memasukkan evaluasi peserta didik ke dalam format rapor online.
Yetta Angelina / Sumber: Kompas.com