Rahasia Di Balik Gurihnya Keju (1)

By nova.id, Selasa, 12 Mei 2009 | 17:01 WIB
Rahasia Di Balik Gurihnya Keju 1 (nova.id)

Tak disangka, susu yang sudah menjadi gumpalan itu ternyata rasanya amat lezat. Setelah diteliti, ternyata susu tadi terfermentasi oleh mikroorganisme tertentu yang terdapat pada kantung kulit itu. Nah, inilah yang merupakan cikal bakal terjadinya keju.

Lalu, ada juga yang meyakini keju telah dinikmati bangsa Sumeria di Mesopotamia beberapa tahun sebelum masehi. Satu gambar pada bangunan pemujaan Dewi Ninchursag menunjukkan, di masa itu, keju juga telah diproduksi. Sementara legenda Yunani menyebutkan, keju ditemukan pertama kali oleh Aristaeus, putra Dewa Apollo. Aneka Jenis KejuBerdasarkan bahan dasarnya, keju dapat dibuat dari susu sapi, kerbau, domba, atau kambing. Sedangkan dari teksturnya, keju digolongkan ke dalam dua jenis:

A. Keju Muda (soft cheese) dengan kadar air 36 - 40 persen, terdiri dari:1. Camembert, termasuk keju lunak yang berasal dari Perancis. Pertama kali dibuat pada abad ke-18 di desa Normandia. Terbuat dari susu sapi, bertekstur amat lembut, dan berwarna creamy yellow. Keju ini mengandung lemak antara 45 - 50 persen. Selain enak dimakan begitu saja atau sebagai table cheese, keju ini juga cocok sebagai campuran omelette, isi souffle, pancake, atau apple pie.

2. Ricotta, keju ini berasal dari Italia. Teksturnya sangat rapuh, kandungan lemaknya termasuk tinggi, sekitar 65 persen. Kombinasi rasanya gurih dan lezat dengan aroma harum sangat pas dipadukan dengan aneka masakan pasta Italia seperti lasagna dan spaghetti.

3. Brie, keju lunak yang berasal dari Perancis, dengan ciri khas kulit luarnya berwarna putih dan bagian dalamnya lembut meleleh. Aromanya tajam dan kandungan lemaknya sekitar 45 persen. Brie amat cocok dipakai sebagai bahan campuran salad, dimakan dengan buah olive segar, maupun pickle (acar).

4. Cream cheese, di pasaran dapat ditemukan dua macam cream cheese: double cream cheese dengan kandungan lemak 65 persen, dan cream cheese dengan kandungan lemak 45 persen. Berbeda dengan keju lainnya, cream cheese memiliki rasa sedikit masam. Umumnya keju ini digunakan untuk hidangan penutup, misalnya chesse cake, isi pie, atau dimakan bersama potongan buah-buahan.

B. Keju Keras (hard cheese), berkadar air 25 - 36 persen, terdiri dari:1. Edam, keju keras yang berasal dari Belanda. Teksturnya keras dengan kandungan lemak sekitar 40 persen. Yang membedakan dengan keju lain, kemasannya yang selalu terbungkus lapisan sejenis lilin berwarna merah. Edam amat cocok untuk campuran aneka kue kering seperti kaastengels atau taburan pada hidangan yang dipanggang.

2. Parmesan, jenis keju keras ini berasal dari kota Parma, Italia. Umumnya berbentuk silinder dengan warna kuning muda. Kandungan lemak kejunya sekitar 61 persen. Teksturnya keras, cocok untuk diparut. Aroma parmesan cukup tajam, karena proses pemeramannya cukup lama, antara 14 bulan sampai 4 tahun. Keju ini sangat cocok untuk taburan pizza, sup, maupun olahan aneka pasta.

3. Cheddar, jenis keju yang berasal dari Inggris dan paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Rasanya lezat dengan aroma tak terlalu tajam menjadikan cheddar cocok digunakan untuk masakan apa saja. Casserole, sup, isi sandwich, dan salad akan terasa lebih lezat bila ditambahi keju ini. Cheddar mengandung lemak 48 persen dengan masa pemeraman 9-24 bulan.

4. Emmenthal, berasal dari Swiss, berwarna kuning tapi memiliki karakteristik berbeda dengan keju lainnya. Bentuknya unik, karena jika dipotong akan terlihat lubang-lubang yang terbentuk selama proses fermentasi. Keju ini banyak disukai, karena cita rasanya lembut dan aromanya yang kaya. Emmenthal cocok dihidangkan sebagai keju meja dan cocok dimakan dengan ditemani segelas anggur.

Erwin K./Berbagai Sumber