Dukung Penyelidikan MH17, Polri Kerjasama dengan Kepolisian Malaysia

By nova.id, Senin, 21 Juli 2014 | 07:54 WIB
Dukung Penyelidikan MH17 Polri Kerjasama dengan Kepolisian Malaysia (nova.id)

Dukung Penyelidikan MH17 Polri Kerjasama dengan Kepolisian Malaysia (nova.id)

"Kapolri, Jendral Polisi Sutarman (KOMPAS.COM/ Dani Prabowo) "

TabloidNova.com - Insiden jatuh dan tertembaknya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 pada Kamis (17/7) silam menyisakan duka yang mendalam bagi Indonesia. Bagaimana tidak, di penerbangan itu tercatat 12 warga negara Indonesia turut sebagai penumpang. Seluruh keluarga para korban di Tanah Air pun hingga kini masih cemas menanti kepastian kabar soal jenazah dan proses identifikasi dari Ukraina.

Karena itu, pihak kepolisian Republik Indonesia (Polri) pun sudah melakukan serangkaian kegiatan untuk mendukung kelancaran identifikasi korban yang berkewarganegaraaan Indonesia. Salah satunya dengan mengumpulkan data post-mortem dari pihak keluarga. Untuk itu, polri mengaku sudah bekerjasama dengan pihak kepolisian Malaysia.

"Karena ada 12 penumpang warga negara Indonesia, maka polri sudah bekerjasama dengan kepolisian Malaysia untuk membawa hasil post-mortem dari ke-12 keluarga ke sana. Kami juga sudah menyiapkan tujuh personel DVI (disaster victim identification) yang tergabung dengan Kementrian Luar Negeri untuk membantu pemerintah Malaysia mengidentifikasi korban," ujar Kapolri, Jenderal Polisi Sutarman di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/7) pagi.

Langkah ini ditempuh sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah dengan 12 warga negara Indonesia yang menjadi korban insiden MH17. Lagipula, kata Sutarman lagi, pihak polri sudah terbukti sanggup melakukan proses identifikasi dengan lugas mengingat beberapa kali sudah pernah mengalami hal serupa. "Karena kami punya pengalaman dan sudah diakui dunia. Untuk identifikasi Sukhoi kami sudah diakui dunia beberapa saat yang lalu dan ini saya kira mirip. Kami bisa mengenal mayat dari korban-korban sehingga sehingga seluruh korban yang ada di sana bisa teridentifikasi dan diserahkan kepada keluarga."

Yetta Angelina