Bertempat di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (8/2) siang lalu. Presiden & Group Chief Executive Officer Axiata Group, Dato' Sri Jamaludin Ibrahim mengumumkan kerjasama Axiata Group Berhad (Axiata) dengan Badminton Asia Confederation (BAC) dan Total Sports Asia (TSA) untuk menyelenggarakan sebuah turnamen bulutangkis bernama Axiata Cup berhadiah total USD 1 juta. Jumlah hadiah yang tercatat sebagai yang terbesar di dunia.
Pertandingan ini diikuti oleh 8 tim dari 6 negara peserta selama 4 minggu, dimulai pada 23 Maret depan di Kuala Lumpur, Malaysia dan Jakarta, Indonesia. Berbeda dengan turnamen atau pertandingan yang lain, acara final pertandingan ini akan diselenggarakan pada 13 April di negara yang berhasil masuk final.
Selain Indonesia dan Malaysia, negara lain yang berpartisipasi adalah Thailand, Singapura, Vietnam dan Filipina. Acara ini juga akan menampilkan sebuah format permainan yang unik, untuk pertama kalinya dalam sejarah BAC, pertandingan akan memakai sistem home/away. "Kami menyelenggarakan turnamen ini karena bulutangkis memiliki daya tarik besar di antara pelanggan kami di seluruh negara dan sponsor utama global akan membantu mengembangkan brand Axiata," kata Dato' Sri Jamaludin Ibrahim.
Selain sepakbola, Bulutangkis adalah olahraga yang paling diminati di wilayah ASEAN. Terbukti dengan banyak olahragawan Bulutangkis asal Asia Tenggara. Selain untuk meningkatkan prestasi, tujuan dari acara ini adalah untuk memberi warna berbeda dari yang sudah ada selama ini. Selain format home/away, untuk pertama kalinya setiap tim juga diperbolehkan untuk mewakilkan dua negara (pemain tunggal atau ganda) untuk memperkuat tim mereka. Pemain harus berasal dari luar ASEAN, tapi setiap tim bebas untuk menyertakan semua pemain yang ada yang berasal dari China, Korea, Denmark atau negara lain untuk bermain di timnya.
Tak hanya itu, satu hal yang menarik dari penyelenggaraan Axiata Cup ini adalah dibukanya kesempatan interaksi antar pemain dan penonton. Melalui Perusahaan Operasi-nya, Axiata akan mengumumkan serangkaian acara digital dan kegiatan yang akan memungkinkan para penggemar bulutangkis di seluruh wilayah Asia Tenggara untuk berpartisipasi secara langsung. Dainataranya berupa chatting online dengan pemain, berpartisipasi dalam kontes tema ponsel badminton, atau menjelajahi konten melalui sarana digital.
Sebagai salah satu salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Asia, Axiata Group Berhad terus melakukan inovasi yang bertumpu kepada beragam tehnik pemasaran baru. Tak heran jika kemudian Axiata kini semakin memperluas jaringannya di beberapa negara Asia. Anak perusahaan Axiata adalah Robi (Bangladesh), HELLO (Cambodia), Idea,(India), MTCE (Iran), Celcom (Malaysia), Multinet (Pakistan), M1 (Singapore), SIM (Thailand) dan Dialog (Sri Lanka).
Dari semua anak perusahaan tersebut, Axiata kini memiliki lebih dari 187 juta pelanggan di Asia. Dengan total pemasukan ditahun 2010 mencapai RM15.6 miliar, Axiata telah menerima anugerah ICT Asia Pasifik Frost & Sullivan 2009, 2010 dan 2011 sebagai Kumpulan Telekomunikasi Terbaik serta Kumpulan Mudah Alih Serantau Terbaik 2010 dan 2011 dari Telecom Asia untuk operasinya di Asia.
Ditempat yang sama, Anak perusahaan Axiata di Indonesia, PT XL Axiata Tbk (XL) menggelar acara National Media Gathering XL yang diikuti oleh 52 wartawan dari seluruh Indonesia. Di depan wartawan, President Direktur XL, Hasnul Suhaimi mengaku optimis jika perusahaan yang beroperasi secara komersial sejak 8 Oktober 1996 itu akan semakin kondusif. Terlebih dengan meningkatnya penjualan smartphone di Indonesia yang sepanjang 2010 naik lebih dari 100% di banding tahun sebelumnya.
"Guna memperkuat posisi XL sebagai penyedia layanan data yang berkualitas sekaligus menjamin layanan kepada pelanggan, XL telah mempersiapkan sejumlah inisiatif. Dari sisi produk, XL akan menawarkan layanan-layanan data yang mampu memberikan pengalaman memuaskan bagi pelanggan, di mana XL akan mengutamakan faktor manfaat pada setiap produk. XL juga akan menawarkan produk dengan tarif terjangkau sehingga semua segmen pelanggan XL bisa mengaksesnya," tutur Husni.
Agar semakin mudah diakses, "Layanan data XL juga akan bersifat simple dan sangat mudah dipakai. Kemudian dari sisi konten dan aplikasi, XL juga akan menyediakan berbagai jenis konten dan aplikasi yang lebih menarik dan memiliki nilai tambah bagi pelanggan. Selain itu, dari sisi kualitas layanan, XL juga akan terus melakukan upaya perbaikan untuk bisa memberikan layanan dan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan (better service & experience)," tukas pria berkacamata ini.
Untuk mendukung langkahnya, XL sudah mengalokasikan belanja modal 2012 sebesar Rp 7-8 triliun. "Lebih dari 60% nya akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur 3G dan data, termasuk membangun jaringan transmisi berbasis IP (internet protocol) secara masif, yang akan menopang layanan akses internet berkecepatan tinggi HotRod 3G+. Pada 2011, XL berhasil mencatat jumlah pembangunan BTS 2G dan 3G terbesar dalam setahun sepanjang sejarah," tutupnya.