"Jenderal " Amerika Tipu Suster Maumere Rp 830 Juta

By nova.id, Selasa, 21 Januari 2014 | 04:10 WIB
Jenderal Amerika Tipu Suster Maumere Rp 830 Juta (nova.id)

Jenderal Amerika Tipu Suster Maumere Rp 830 Juta (nova.id)

"Foto: Laili "

Komunikasi antara penipu dengan modus harta karun Saddam Hussein dengan korban rupanya banyak dilakukan via email. pelaku mengaku veteran Amerika yang memiliki harta karun Saddam Hussein.

"Mereka tidak pernah bertemu. Sejak awal sampai akhir, korban dan pelaku berkomunikasi via e-mail," ungkap Kanit 3 Jatanras Polda Metro Jaya, Kompol Jerry Raimond Siagian, SH, SiK, MH, menjelaskan.

Modus penipuan sebenarnya sudah kerap terjadi di dunia maya. Awalnya, pelaku mengirim e-mail blast yang menyebutkan dirinya adalah veteran perang Irak bernama Jendral Ferguson. Selama bertugas di Bagdad, Ferguson memiliki harta karun Saddam Husein.

"Namun dalam surat tersebut, Ia menjelaskan kalau saat ini tidak punya anak-istri sehingga tidak tahu  bagaimana harta tersebut akan dibagi. Dan, diakhir surat pengirim berharap ada orang yang bersedia membantu membagi-bagikan uang kepada yang berhak," ujar Jerry lagi.

Suster Maribel asal Maumere, salah seorang yang menerima e-mail tersebut me-reply sebagai jawaban kesediaan untuk membantu memasukkan uang tersebut ke Indonesia. Mereka pun berjanjian untuk pengiriman barang.

Demi meyakinkan Sang Suster, pelaku kerap memposting foto saat berkorespondensi via e-mail.

Uang mulai mengucur ketika pelaku mengaku dihambat Bea dan Cukai RI ketika akan mengeluarkan barang dari pelabuhan. Untuk mengeluarkan barang, pelaku meminta uang sejumlah Rp 200 juta.

"Korban merasa sayang, barang sudah sampai di Jakarta," ungkap Jerry.

Lalu, lepas dari Bea dan Cukai, pelaku kembali mengabarkan jika dirinya tengah berada di kedutaan untuk mengurus keterangan bahwa barang tersebut bebas keterlibatan terorisme dan narkoba.

Namun pelaku mengatakan dirinya  dihambat petugas kedutaan dan untuk mendapatkan stempel tersebut dan  perlu uang Rp 150 juta. Uang tersebut kembali ditransfer Maribel. Tak lupa pelaku mengirim foto Paspor maupun Visa yang sudah distempel.

Empat hari kemudian, pelaku bilang  keluar dari kedutaan akan melanjutkan proses ke imigrasi. Dan pelaku terus memberikan alasan ini-itu sampai 13 kali suster Maribel menransfer uang kepada pelaku.

Akhirnya, korban yang merasa terlalu banyak mengeluarkan uang tanpa hasil melapor kepada Polda Metro Jaya.