Keluarga Sisca mengaku sangat menghormati proses peradilan yang terjadi. Namun mereka juga mengatakan, berharap besar agar kelak hukuman yang dijatuhkan kepada kedua terdakwa sesuai dengan apa yang telah diperbuat mereka, termasuk pengadilan bisa mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada kematian sang adik.
"Majelis hakim, JPU, dan para penegak hukum itu, kan, bisa dibilang sebagai wakil Tuhan di bumi. Jadi kami saat ini hanya meminta campur tangan Tuhan lewat tangan mereka, agar semuanya dapat diungkap. Para wakil Tuhan ini kami harapkan menjalankan tugasnya dengan baik dan mereka semua taat serta takut kepada Tuhan,"harap Elvie.
Elvie yang mewakili keluarganya juga mengatakan, kekuatan mereka dalam menghadapi masalah ini juga tak lain berkat kebaikan Tuhan. "Kami ini cuma orang biasa. Pengacara kami juga titipan dari salah satu keluarga besar yang ikut membantu dan mendukung kami. Untung saja Tuhan baik, memberi kami pengacara yang mau mendampingi dan tahu kondisi kami. Kalau pengacara lain, mana mau datang ke rumah kami yang bobrok begitu," tuturnya.
Elvie yang juga ditemani sang suami, Andi, menuturkan, demi menuntaskan kasus ini keluarga Sisca berharap bantuan masyarakat yang memiliki informasi untuk bisa memberikan kesaksiannya.
"Minta tolong kepada masyarakat, apabila benar memiliki informasi untuk membantu jaksa dan hakim, sekecil apa pun informasinya akan kami terima. Sebab, memang ada beberapa saksi yang akhirnya takut dan mengundurkan diri. Apabila benar melihat peristiwa itu di lapangan, tolong bantu kami," imbuh Andi membantu sang istri.
Sudah Jadi Target
Elvie dan keluarga Sisca juga sangat berharap, kedua terdakwa dalam kasus ini mau jujur mengungkapkan siapa dalang di balik peristiwa ini. "Pengacara terdakwa pernah menyampaikan permintaan maaf kepada kami. Katanya kasihan sama kami dan mereka sudah menyesali. Kami mah enggak perlu dikasihani, lebih baik kasihan sama diri mereka sendiri saja yang masih mengikuti proses persidangan dan enggak jujur. Mereka selalu berdalih, bilang enggak kenal Kompol A. Lha, siapa pula yang menuduh Kompol A? Bagi saya, siapa yang dibelakang mereka, itu yang harus disebutkan. Saya tidak menuduh Kompol A, tapi siapa dalangnya supaya ada titik terang," tandas Elvie.
Elvi bersama kakak dan adiknya pun merasa ada banyak kejanggalan dalam kasus kematian Sisca. "Kedua terdakwa, kan, mengaku enggak kenal Kompol A. Lalu motifnya adalah penjambretan atau motif ekonomi. Lalu, kenapa cuma iPhone 4S yang diambil? Malah setelah itu, iPhone itu juga dibuang. Kan, aneh banget," papar Elvie.
Sebagai bukti lain yang dikumpulkan keluarga Sisca, beberapa cerita terkumpul sejak 100 hari meninggalnya Sisca. Salah satu tante Sisca bahkan pernah mendengar almarhumah bercerita, sebelum peristiwa tragis itu, Sisca mengaku mulai sering berganti nomor handphone karena sering mendapatkan gangguan dan teror. "Dengan adanya cerita ini, kan, bisa kelihatan kalau adik saya sebenarnya sudah menjadi target dan dikuntit. Harusnya itu diselidiki dong!" tukas Elvie masih dengan nada gusar.
Berharap Keadilan
Bagi Elvie dan keluarganya yang lain, kehilangan adik kesayangan dengan cara yang tak manusiawi sudah menjadi "pekerjaan rumah" yang harus diselesaikan sampai tuntas. "Saya tidak tahu bisa kuat sampai kapan menghadapi ini, makanya kami hanya berharap kepada para wakil Tuhan untuk bisa memberikan keadilan yang seadil-adilnya untuk keluarga kami," harapnya.
Bukan hal mudah, lanjut Elvie, menerima kenyataan Sisca harus pergi dengan cara seperti itu. Rasa kehilangan pun tak hanya ia rasakan sendiri, melainkan oleh keluarga besar dan lingkungan tempat tinggalnya. "Sisca orangnya penyayang banget, baik, dan perhatian. Sekarang sudah enggak ada lagi yang rajin bikin kue nastar dan suka dibagi-bagikan ke cici-cicinya (kakak), membelikan baju untuk keponakan-keponakannya, atau masak sambal goreng petai di setiap tahun baru," kenang Elvie mengingat sosok sang adik.
Melalui Tabloid NOVA, Elvie juga mengungkapkan, ingin berterima kasih kepada masyarakat serta kerabat yang peduli dan telah membantu keluarganya dalam menghadapi masalah ini. "Kami ini, kan, termasuk gaptek (gagap teknologi). Jadi ketika ada simpatisan Sisca yang sampai membuat akun @opiniSiscaYofie di Twitter dan membuat blog, rasanya ini juga campur tangan Tuhan. Saya yakin, Tuhan akan terus membantu kami dan menguatkan kami dalam menghadapi permasalahan ini. Saya selalu berdoa agar keadilan kali ini benar-benar berpihak kepada keluarga kami dan kematian adik kami tak lagi menjadi misteri..." doa Elvie.
Swita A. Hapsari