Sebagian orang kerap mengeluhkan terserang penyakit selama menjalankan ibadah puasa, mulai dari radang tenggorokan, pusing, demam, sampai sakit perut atau sembelit.
Faktor utama timbulnya berbagai keluhan tersebut diakui pakar gizi serta nutrisi karena ketidakpahaman akan komposisi makanan sehat sahur dan berbuka puasa yang sebenarnya sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh seseorang ketika berpuasa.
Kurniasih Ageng Pratiwi, Nutrisionis dari Vivafit, memaparkan komposisi pola makanan sehat sahur dan berbuka puasa dengan takaran gizi serta nutrisi seimbang untuk mengimbangi masalah alamiah fisik yang sedang berpuasa.
Baca: Yakin, Minuman Takjil Baik Bagi Kesehatan Tubuh Anda?
Acuan mendasar bersumber dari kebiasaan pola makan sehat saat tidak puasa yang terdiri dari makan pagi yang harus mencukupi 20 persen kebutuhan sehari-hari dan makan siang serta malam yang masing-masing 30 persen dari kebutuhan sehari-hari serta makan selingan atau camilan 2-3 kali sehari harus mencukupi masing-masing 10 persen.
“Ketika berpuasa, hanya 2 kali sehari yaitu saat sahur dan berbuka dimana komposisi kandungan gizinya harus memenuhi 60 persen kebutuhan sehari-hari ketika berbuka dan 40 persen dipenuhi saat sahur. Khusus untuk berbuka sendiri dibagi menjadi 3 kali pola makan, yakni 10 persen sesaat setelah adzan maghrib, 40 persen setelah sholat, lalu 10 persen sisanya setelah sholat tarawih,” jelas Nutrisionis lulusan STIKes Binawan tahun 2010 tersebut.
Baca: Jangan Salah Kaprah, Ini Mitos dan Fakta Berpuasa yang Wajib Diketahui
Kurniasih sangat menyarankan asupan jus buah atau kurma dan dua gelas air putih sebagai hidangan berbuka yang paling baik bagi kesehatan tubuh. Pasalnya, gula darah dan cairan dalam tubuh ketika menjelang berbuka sudah sangat rendah sehingga membutuhkan asupan karbohidrat yang dapat menaikkan bila darah secara perlahan tetapi tidak memberatkan kinerja organ lambung yang kosong selama puasa serta cairan untuk rehidrasi.
“Setelah sholat maghrib Anda dapat mengonsumsi makanan lengkap seperti nasi, lauk-pauk, sayur dan buah karena kebutuhan kita tetap sama walaupun pola makan berubah. Setelah sholat tarawih Anda bisa mengonsumsi dua buah roti gandum yang dioles satu sendok makan selai kacang serta buah,” saran perempuan yang akrab disapa Nia tersebut.
Baca juga: Diet atau Puasa, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?
Khusus menu makanan sehat untuk sahur, Nia pun merekomendasikan peningkatan konsumsi protein karena pada saat puasa energi yang dihasilkan dari karbohidrat akan habis, tubuh akan menggunakan energi dari protein yang kita makan.
“Tetapi tetap tidak boleh hanya makan lauk saja, makan harus tetap seimbang yang terdiri dari sumber karbohidrat seperti nasi merah, kentang dan oatmeal yang dikombinasi dengan lauk hewani dan nabati lalu sayur, buah dan susu rendah lemak,” tutup Nia panjang lebar soal pola makanan sehat sahur dan berbuka puasa yang tepat sesuai ilmu gizi.