Selebritas Ajak Hentikan Kekerasan Satwa

By nova.id, Selasa, 26 November 2013 | 10:32 WIB
Selebritas Ajak Hentikan Kekerasan Satwa (nova.id)

Selebritas Ajak Hentikan Kekerasan Satwa (nova.id)

"Foto: Yogo "

Senin (25/11) siang, beberapa organisasi penyelamat dan penyayang satwa di Indonesia berkumpul di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Bergabung dengan mereka terdapat beberapa tokoh masyarakat seperti selebritas, penulis dan politisi yang memiliki keprihatinan sama. Sebut saja, Davina Veronica, Albertine Endah dan Cyril Raoul Hakim.

Salah satu satwa yang hari itu menjadi bahasan utama adalah anjing. Satwa berkaki empat ini lama dikenal sebagai sahabat manusia karena kesetiaannya. Sayangnya, kesetiaan anjing kerap disalahgunakan manusia untuk mendapat keuntungan pribadi dengan dalih "olahraga" atau "budaya".

Bentuk penyalahgunaan tersebut salah satunya adalah adu anjing. Menurut Rangga, Juru Bicara Koalisi Masyarakat Nasional Anti Kekerasan Hewan Indonesia, adu anjing merupakan kegiatan sadis.

"Anjing aduan adalah anjing yang dikembangbiakan dan dilatih untuk membunuh," ujarnya.

Akibat lemahnya penegakan hukum di Indonesia, pelaku adu anjing internasional mulai melirik untuk mengembangkan kegiatan ini.

"Terbukti dari adanya kegiatan adu anjing bertaraf internasional diadakan di kota-kota besar Indonesia. Bahkan baru-baru ini terdapat indikasi pengembangan adu anjing di Indonesia berkerjasama dengan sindikat asing," ucapnya.

Adu anjing juga membawa dampak negatif bagi masyarakat sekitar. Tidak menutup kemungkinan anjing yang sudah terlatih agresif ini membahayakan manusia.

"Untuk merehabilitasi anjing bekas aduan ini tidak mudah. Butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit," ujar Rangga lagi.

Beberapa kegiatan adu anjing, anak-anak juga kerap diajak untuk menyaksikan kegiatan ini. Tanpa disadari, hal ini mempromosikan ketidakpekaan terhadap penderitaan hewan, antusiasme untuk melakukan kekerasan dan tidak menghormati hukum.

"Yang menyedihkan, bayi anjing diadu untuk tontonan anak kecil," tukas Rangga yang sudah mengantongi banyak fakta dan data seputar adu anjing di Indonesia.

Anjing petarung dididik agresif agar menjadi pemenang di arena aduan. Anjing afkir dan kalah aduan akan dibunuh atau menjadi bahan latihan anjing-anjing petarung muda.

"Anjing dilatih dengan kejam untuk pertandingan yang jauh lebih kejam. Mereka bertarung untuk mempertahankan hidup," ucap Albertine Endah yang kini banyak mencurahkan hatinya pada organisasi penyelamat dan penyayang satwa.

Terlepas dari beragam permasalahan yang terjadi di Indonesia, kasus kekerasan terhadap satwa saat ini masih dipandang sebelah mata. Padahal, sudah sejak lama pemerintah memiliki peraturan yang dapat menjerat pelaku kekerasan terhadap satwa. Diantaranya, Kitab Undang-undang Hukum Pidana pasal 302.

"Aksi kekerasan apapun bentuknya harus segera dihentikan. Satwa juga memiliki hak untuk hidup sama seperti manusia. Satwa butuh manusia untuk membantu mereka," tutup Davina yang lama aktif membantu kehidupan satwa di Indonesia.

Edwin