Menyibak Misteri Bunda Putri "Tiba-tiba Sebut Dirinya Bunda Putri"

By nova.id, Rabu, 23 Oktober 2013 | 04:03 WIB
Menyibak Misteri Bunda Putri Tiba tiba Sebut Dirinya Bunda Putri (nova.id)

Menyibak Misteri Bunda Putri Tiba tiba Sebut Dirinya Bunda Putri (nova.id)

"foto-foto: istimewa "

Perlahan terkuak jati diri Bunda Putri, perempuan yang sempat membuat Presiden SBY naik pitam. Namanya mencuat pertama kali dalam sidang tindak pidana korupsi kasus suap impor daging sapi, lalu fotonya dengan sejumlah pejabat bermunculan. Siapa gerangan dia? Sehebat apakah perannya?

Tabir yang menyelimuti sosok Bunda Putri (BP) yang punya nama lengkap Non Saputri akhirnya mulai tersingkap. Aldi atau Bernaldi Djemat (40), pria yang pernah menjadi menantu BP, bercerita banyak tentang sang mantan mertua. Kata Aldi, kesan awal yang diperolehnya dari BP, "Orangnya friendly. Dia juga tulang punggung keluarga dan mungkin karena itu pembawaannya cukup tegas."

Aldi menikahi putri tunggal BP, Feni Farnita Saputri, tahun 2006. "Kemauan BP juga keras. Kalau sudah mau sesuatu, akan dia perjuangkan," tutur Aldi saat dihubungi, Kamis (17/10). Contohnya, lanjut Aldi, saat bisnis BP belum berjalan stabil. "Saya sering lihat dia melobi sana-sini untuk sesuatu yang akhirnya bisa menjadi main business-nya."

Rumah KontrakanKetika itu, tambah Aldi, BP memang masih mencari-cari bisnis yang tepat. "Akhirnya tahun 2008 dia mendapat jabatan sebagai advisor untuk perusahaan minyak asal Malaysia, Petronas, di Indonesia." Untuk meraih jabatan itu pun, "Usaha dia keras sekali. Meski enggak kenal dengan pejabat tertentu, misalnya, ke Petronas dia bilang saja kenal. Setelah itu, dia akan mencari orang yang bisa memperkenalkannya dengan pejabat itu." Pria yang pernah berseteru dengan artis Zumi Zola lantaran kasus dugaan perselingkuhan istrinya dengan Zumi ini juga menambahkan, sejak di Petronas itulah BP akhirnya mulai bisa mengenal para pejabat. Khususnya, di kementerian yang terkait dengan bidang minyak dan gas bumi.

"Akhirnya dia bisa dekat dengan pejabat-pejabat terkait, termasuk menteri. Namun pekerjaannya di Petronas hanya berlangsung 2,5 tahun." Kepada Petronas, menurut Aldi, BP mengaku sudah berusaha maksimal, hanya saja kondisi Indonesia berbeda dengan Malaysia. Di Indonesia penuh birokrasi.

"Tapi Petronas tetap pada pendiriannya, sehingga BP tidak lagi berada di sana," jelas Aldi.

Dari sumber lain, kerabat BP yang enggan disebutkan namanya, sejak kerja di Petronas BP tinggal di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan, "Itu rumah yang sebelumnya dikontrak Petronas sebagai rumah dinas sekaligus kantornya, lalu diteruskan sewanya hingga kini. Kan, BP dikenal senang pamer alias show-off."

Pajang Foto PejabatSalah satu hal yang juga diingat Aldi, setiap BP bertemu atau mendatangi seorang pejabat, dia selalu menjadikan foto bersama pejabat itu sebagai bukti. Dan foto itulah yang lalu ditunjukkan BP ke pihak Petronas sebagai tanda dia mengenal para pejabat tadi. "Foto-foto itu juga dia pajang di rumahnya. Selama di Petronas, dia banyak bertemu para pejabat. Makanya, di rumahnya banyak foto dia bersama banyak pejabat," ujar Aldi yang mengakui, BP memang jago melobi.

Aldi menambahkan, memang benar ada foto BP bersanding dengan Purnomo Yusgiantoro, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang kini jadi Menteri Pertahanan, dan perwakilan dari Petronas di Indonesia. Sebab, menurut Aldi, ketika itu memang Purnomo lah yang menjabat.

Bahkan, tuturnya, ada pula foto Mayjen Ahmadi, pendiri Partai Golkar yang juga berasal dari Cilimus, Kuningan, daerah asal BP. "Tapi BP bukan anaknya, bukan juga anak tirinya. Saya memang lihat foto Mayjen Ahmadi ada di rumahnya dan sempat tanya itu foto siapa."

Yang Aldi tahu, "Mereka sama-sama dari Cilimus. Itu saja," tandasnya. Memang, lanjutnya, BP kenal anak-anak Ahmadi karena ia bekerja di manajemen pabrik untuk bahan dasar kosmetik milik sang jenderal. "Mungkin Mayjen Ahmadi punya nilai jual, sehingga BP memajang fotonya di ruang tamu."

Usai kontraknya diputus Petronas, BP masih mencoba peruntungan di bidang minyak dan gas bumi. "Saya dengar dia bikin pabrik pupuk tahun 2011. Waktu itu saya sudah bercerai dengan Feni, jadi tak tahu lagi sepak terjangnya." Yang jelas, ia mengaku kaget kala mendengar mantan mertuanya disebut-sebut dalam persidangan tipikor kasus suap impor daging sapi. "Sebab, saya tak tahu dia bergerak di bidang itu."