Ragam Komunitas Bersatu Berkat Buku (1)

By nova.id, Senin, 13 Mei 2013 | 03:47 WIB
Ragam Komunitas Bersatu Berkat Buku 1 (nova.id)

Ragam Komunitas Bersatu Berkat Buku 1 (nova.id)
Ragam Komunitas Bersatu Berkat Buku 1 (nova.id)

"Sekolah sebelum SD sangat penting untuk mengembangkan otak anak-anak. (Foto: IST) "

Kurikulum PAUD tetap mengacu ke Pemerintah. "Mereka tak belajar baca tulis, tapi mengeksplorasi diri lewat permainan. Anak jangan diajarkan menulis karena di usia itu adalah masa bermain sambil belajar. Sekarang, kan, masuk SD saja dites harus bisa baca. Padahal otaknya harusnya dikembangkan dulu buat yang lain."

Bagi yang berminat membangun sekolah sendiri, Fuadi bisa membantu kurikulum dan gurunya. "Tapi ada juga yang langsung memberi uang Rp 150 juta untuk satu sekolah dengan biaya operasional setahun ditanggung kami. Selanjutnya bisa mandiri atau dicarikan donatur lain. Standar luas sekolah 200-300 meter persegi, ada 2 kelas, ruang guru, tempat bermain, atau bikin taman baca."

Tak jarang ada juga pelajar SMA yang mengumpulkan uang jajannya buat menyumbang. "Perbuatan itu membanggakan, bisa bermanfaat buat orang lain dengan cara dan kemampuan masing-masing. Jika tidak punya biaya, misalnya, ahli keuangan bisa menyumbang tenaganya sebagai pengurus pajak atau ahli desain bisa bikin brosur."

Yang jelas, lanjut Fuadi, kendala yang dirasakan adalah tak mudahnya membuat kesadaran baru bahwa sekolah sebelum SD ini sangatlah penting. "Pengertian itu harus dilakukan berulang-ulang hingga paham. Jadi, tujuannya, bagaimana bisa bekerjasama dengan pemerintah agar tujuan ini terwujud."

Begitu juga ketika mengelola relawan yang punya waktu terbatas. "Inginnya mengajak orang agar mau berkontribusi di dalam segala hal. Mencari orang yang cocok di bidangnya cukup sulit. Komitmen baru akan kelihatan setelah waktu berjalan. Yang didasari panggilan jiwa biasanya akan lebih mampu bertahan," tukas Fuadi.

Noverita K Waldan