Yang kuingat kemudian, aku diantar ke RSUD Besuki. Aku langsung curiga ketika langsung dibawa ke bagian belakang rumah sakit. Ya Tuhan, benar saja, aku diantar ke ruang jenazah yang sudah dikerumuni banyak orang. Begitu memasuki kamar, aku lihat jasad Mas Agus dan kedua anakku dalam posisi berjejer dengan kondisi tubuh yang nyaris tak utuh lagi.
Wajah kedua anakku masih bisa kulihat jelas meski banyak luka di tubuh mereka. Namun begitu lihat jenazah Mas Agus, astagfirullah... Aku jadi membayangkan, seperti apa sakit yang mereka rasakan ketika menemui ajal di jalan raya? Aku hanya bisa menangis histeris hingga tak sadarkan diri.