Saat Duel dengan Perampok, Ian Tiga Kali Lolos dari Maut

By nova.id, Kamis, 28 Februari 2013 | 01:06 WIB
Saat Duel dengan Perampok Ian Tiga Kali Lolos dari Maut (nova.id)

Saat Duel dengan Perampok Ian Tiga Kali Lolos dari Maut (nova.id)

"Ian Setiawan. Foto: Swita/NOVA "

Banyak yang belum tahu detail kronologis perampokan berdarah di Ciracas pada senin lalu (25/2). Ian setiawan (36) pekerja serabutan adalah tetangga depan rumah korban perampokan Heston Hutagalung yang menjadi saksi kunci dan bergelut dengan kawanan perampok sadis ini. Entah mendapatkan firasat sebelum kejadian, hati Ian merasa gelisah dan tidak tenang sepanjang malam hingga tepat kejadian perampokan berlangsung.  "Malam itu lampu juga tiba-tiba sempat mati kemudian hidup lagi dan perasaan saya enggak tahu kok enggak karuan, mau tidur kok gak enak, sampe denger teriakan tante Norma minta tolong," jelas Ian. Ian masih merasa emosinya belum sepenuhnya stabil pasca perampokan karena dirinya beberapa kali hampir celaka.  "Saya memang masih diberi kesempatan hidup,gimana enggak,pertama saya ditodong sama pistol,tepat di wajah saya, saya diem enggak bisa ngapa-ngapain,apalagi perampok bilang tembak saja,pas ditembakkan dua pelurunya pas kosong, Kemudian perampok tersebut mundur teratur dan kabur, Saya coba kejar kawanannya yang lain. Saya enggak bawa senjata. Dengan tangan kosong coba duel dengan perampok. Beberapa kali coba ia memukul  dan saya sempat terjatuh masuk got. Saat itu almarhum Jumhuri datang tepat waktu membawa clurit mencoba mengalihkan perhatian.  Kalau enggak itu saya kayaknya sudah kena tusuk," jelas Ian.

Namun malah bagi Jumhari, ketika ia berhasil menyelamatkan dirinya, justru ia tak bisa membela diri saat berhadapan dengan perampok. "Ia tak bis amengghindar ketika perampok menusuknya. Waktu itu ia mencoba bangkit dan kembali melawan perampok tersebut."

Ketika temannya tersungkur, Ian mencoba melawan dengan tangan kosong. Beberapa warga yang datang dengan membawa kayu juga tak membuat perampok itu menyerah. "Bhakan ia masih bisa melukai saya dan dua rekan saya,Toriq dan Hari," ungkapnya. Perampok yang sudah terkepung itupun menurutnya masih belum mau menyerah dan tak mau meletakkan pisau dapur yang digenggamnya.  "Setelah tangannya kena pukul 2 kali dibagian lengan dan pergelangan tangan baru pisau terlepas, saat itu pun saya masih berusaha melumpuhkan sampai banyak warga berdatangan" ungkapnya.

Kejadian mengerikan itu menurut Ian membuatnya tak bisa tidur dan masih gelisah hingga saat ini. "Saya bersyukur masih diberi kesempatan hidup oleh Allah,mudah-mudahan kesempatan ini bisa saya pergunakan dengan baik,dan membuat saya menjadi lebih baik," harapnya.   Swita