Warga Ciracas Masih Resah Paska Perampokan Sadis

By nova.id, Kamis, 28 Februari 2013 | 00:32 WIB
Warga Ciracas Masih Resah Paska Perampokan Sadis (nova.id)

Warga Ciracas Masih Resah Paska Perampokan Sadis (nova.id)

"Ian Setiawan. Foto: Swita/NOVA "

Tingginya tingkat kriminalitas khususnya pencurian motor di kawasan Tanah Merdeka memang tak hanya membuat keluarga Heston Hutagalung korban perampokan marah namun sudah membuat warga setempat murka.

Ian Setiawan (36) salah satu tetangga yang ikut membantu melumpuhkan kawanan perampok sadis di Ciracas menyebutkan terhitung sering pencurian sepeda motor yang terjadi di kawasannya. "Dalam satu malam saja sudah 2 kejadian,jam 10 malamnya juga ada motor yang hilang, biasanya memang begitu motor hilang baru ketahuan, kali ini pas ketahuan ketika motor mau dilarikan jadinya semua melawan karena semua sudah jengkel," jelas pekerja serabutan ini.  Tak hanya Ian yang mengaku kesal lantaran pencurian sepeda motor di tempatnya sering terjadi,begitu pula Ibu Hj.Eha yang mengontrakkan rumah kepada keluarga Heston Hutagalung pun mengakui bahwa pencurian makin meraja lela. "Warnet saya saja pernah habis ya mau gimana lagi lapor juga nanti berbelit-belit,pernah bahkan itu siang-siang motor hilang itu di depan mata saya,baru di tinggal sebentar saja sudah lenyap," kata. Eha yang baru mengontrakkan rumahnya 3 bulan kepada keluarga Heston.  Diamini oleh Ian,tertangkapnya perampok sadis tersebut diharapkan bisa membantu petugas untuk menangkap semua kawanannnya agar kondisi lingkungannya kembali aman. "Harus diberantas sampai ke akar-akarnya dan semua ketangkep, beri hukuman seumur hidup biar jera dan enggak bisa lagi ke luar," kata Ian geram.  Perbuatan kawanan perampok yang melukai satu keluarga Heston Hutagalung dan membuat jatuhnya korban Jumhari,tetangga Heston membuat semua masyarakat menginginkan keadilan. "Jangan diberi grasi atau ampunan terhadap perampok yang sadis dan tega seperti itu, beri hukuman yang setimpal jangan setengah-setengah, banyak korban atas perbuatan mereka," pinta Ian.  Swita