Gadis lajang ini bernasib malang. Jumat (8/2) lalu ia bersama ayanhnya yang sudah renta Long San (70) hendak pulang ke Rantau Parapat untuk merayakan imlek di kampung halamannya.Sehari-hari, gadis yang bekerja di sebuah event organizer ini tinggal bersama ayahnya di Medan. Sementara ibunya sudah lama meninggal. Siang itu, dari rumahnya ia menumpang becak motor menuju terminal. Rupanya, sejak keluar rumah ia sudah dibuntuti empat orang perampok bersepeda motor.
Di tengah jalan, tiba-tiba salah seorang perampok menyambar tas Tini. Dengan sekuat tenaga, gadis yang menjadi tulang punggung keluarga itu mempertahankan. tarik menarik pun, kata saksi yang sempat diperiksa polisi, tak bisa dihindarkan lagi. Naas, Tini kalah kuat. Tubuhnya terpelanting dan kepalanya membentur aspal. Sejak saat itu, Tini tak sadarkan diri. Kawanan perampok pun berhasil menggondol barang jarahannya dan meninggalkan korbannya yang tergeletak di aspal.
Setelah amsuk ICU sebenarnya dokter akan segera melakukan operasi. "Kami sebenarnya akan melakukan operasi, tapi harus menunggu pasien sadar dulu," jelas Lamria. Selama dirawat di ICU, dokter memasang ventilator untuk membantu napas dan memberikan obat. "Kami sudah berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan pasien."
Debbi