Namun, kerabat dan teman-teman korban masih tidak percaya atas kepergiannya.karena, gaidis ulet yang berambut panjang lurus ini masih memiliki banyak keinginan yang belum terwujudkan semasa hidupnya. Yang lebih tragis, Tini juga harus meninggalkan ayahnya, seorang diri. Sebab, ibu dan abangnya sudah meninggal sejak lama. Padahal semasa hidupnya, Tini yang merawat sekaligus menghidupi ayahnya, Long San (70) yang sudah renta. Mereka merantau ke Medan dan menyewa satu kamar.
Di mata teman-temannya, Tini merupakan sosok yang bersahaja. Ia bekerja menjadi asisten wedding organizer milik Suyandy. "dia sangat berbakti pada orangtuanya. Saat ia dirampok, Tini ingin menyenangkan ayahnya dengan liburan imlek di kampung halaman," jelas Suyandy. Tini dan ayahnya, kata Suyandy hidup sangat hemat. "Itulah yang membuat kami sedih. kenapa nasibnya tragis begini."
Tini alias Thing-Thing terpaksa harus kehilangan nyawa gara-gara tas miliknya dijarah oleh perampok ketika ia naik becak motor menuju terminal bus, pada tanggal 8 Februari lalu. Tini dan si perampok sempat tarik-tarikan tas. Sayang tenaga tini kalah kuat hingga badannya terhempas dan kepalanya terbentus aspal. Akibat kejadian ini Tini sempat koma selama 4 hari dan akhirnya meninggal.
Debbi
KOMENTAR