Terkuaknya Misteri Hilangnya Si Gadis Pendiam

By nova.id, Kamis, 14 Februari 2013 | 02:16 WIB
Terkuaknya Misteri Hilangnya Si Gadis Pendiam (nova.id)

Terkuaknya Misteri Hilangnya Si Gadis Pendiam (nova.id)
Terkuaknya Misteri Hilangnya Si Gadis Pendiam (nova.id)

"Foto: Gandhi Wasono M/NOVA "

Penjual gorengan di Surabaya ini mengaku satu desa dengan Ida. Setelah bertemu Ida di desanya, Ron aktif telepon dan SMS. Mereka pernah janji bertemu di Malang.  Ron mengajak Ida ke sebuah penginapan dan sempat berhubungan suami-istri. Beberapa minggu kemudian, hubungan terlarang itu kembali terjadi. "Meski begitu, saya tak menganggap dia wanita spesial. Hanya iseng saja, kok. Saya sebenarnya sudah punya calon istri."

Inilah dalih Ron membunuh Ida. "Setelah Ida hamil, ia terus mendesak minta dinikahi. Makanya saya mengatur siasat untuk membunuhnya," papar Ron. Saat kejadian 23 Desember silam, Ron mengajak Ida bertemu. Sebelum janji menjemput Ida, Ron membeli racun tikus di toko bangunan, lalu mengoplosnya dengan minuman ringan bersoda. 

Ron langsung menjemput Ida sepulang dari toko. Ia mengajaknya ke hotel melati yang berlokasi di  kawasan Jl. Panji Suroso, Kodya Malang. "Malam itu saya sempat sekali melakukan hubungan badan dengan dia," aku Ron. Selanjutnya, Ron mengajak Ida makan malam. "Kami jalan-jalan naik motor. Nah, di tempat sepi, saya memberikan minuman beracun itu pada Ida. Ternyata, enggak ada reaksi. Saya jadi heran."

Karena aksinya gagal, Ron menyusun skenario lain. Ia mengeksekusi Ida di kamar hotel saat Ida tidur lelap. Ia membekap tubuh gadis bertubuh kecil itu dengan handuk sampai kehabisan napas. Di tengah sunyi malam, Ron menyelimuti jasad Ida dengan seprai dan memondongnya ke sepeda motor. "Saya naikkan jasad Ida ke motor, menuju jembatan tak jauh dari hotel. Lalu, jasadnya saya buang ke bawah jembatan. Saya pun kembali ke Surabaya," papar Ron, tanpa menunjukkan ekspresi sedih atau menyesal.

Kasatreskrim Polresta Malang AKP James Hatajulu, SiK, SH, didampingi Kasubag Humas AKP Dwiko, Kamis (7/2), mengaku cukup sulit mengungkap kasus ini. Sebab, saat jasad Ida ditemukan, tak ada identitas apa pun. "Singkat cerita kami yakin, pembunuhan itu dilakukan di hotel dekat jembatan. Kami harus mendata satu demi satu tamu hotel yang datang tanggal 23," ungkap James.

Iptu Lukman salah satu penyidik mengatakan, "Untuk mencari pelaku, kami sempat keliru sasaran. Sudah jauh-jauh datang ke pedalaman Probolinggo, ternyata salah."

Akhirnya, polisi mengarahkan kecurigaan pada Ron. Bahkan dengan teknik tersendiri, polisi berhasil menemukan nomor HP Ron. "Setelah yakin dia pelakunya kemudian mengetahui posisinya, barulah kami menjemput di Surabaya. Dari hasil interogasi dia mengakui semua perbuatannya dan menyebutkan identitas korban," jelas James yang akan menjerat Ron dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan yang direncanakan.

 Gandhi Wasono M