Tips Jadi Pengusaha Pemula Jangan Lupa, Siapkan Mental! (1)

By nova.id, Kamis, 31 Januari 2013 | 12:22 WIB
Tips Jadi Pengusaha Pemula Jangan Lupa Siapkan Mental! 1 (nova.id)

2. Tenaga atau Karyawan.a. Siapkan keahlian untuk bisa menjual barang baik langsung maupun lewat online. Komunikasi harus lancar dan buatlah brosur agar bisa menggugah calon pembeli.b. Tentukan segmen pasar. Mulai dari kalangan anak-anak, dewasa, atau remaja. Hal ini berpengaruh pada strategi promosi dan komunikasi.c. Sediakan bahan baku atau perlengkapan yang dibutuhkan. Jika memutuskan untuk memiliki toko, artinya membutuhkan peralatan, pegawai, dan tempat. Sementara yang yang ingin berbisnis online siapkan website dan saluran telepon atau internet.

Selamat memulai bisnis!

C. Modal

Modal menjadi hal terakhir yang dibutuhkan. Jangan sampai memulai bisnis dipusingkan oleh soal modal. Setelah semua siap ternyata butuh modal Rp 50 juta sementara uang di kantong hanya Rp 2 juta. Bagaimana caranya?

a. Berdoa dan lakukan silaturahmi ke teman-teman. Ceritakan kepada mereka, Anda ingin berbisnis dan butuh modal. Dari sekian banyak orang, pasti ada yang akan tertarik, siapa tahu mau meminjamkan modal.  Bagi pemula, disarankan jangan berutang dulu, khawatir tak sanggup menanggung beban utang. Lain halnya jika Anda bisa bekerja maksimal setelah mendapat tekanan, silakan berutang. Cirinya simpel, jika ada bos di dekat Anda dan bisa berkonsentrasi, berarti Anda siap. Jika sebaliknya berarti tidak siap.

b. Lihat barang-barang di rumah, apakah ada barang yang tidak bermanfaat bisa dijual agar nisa dapat modal. Jika punya mobil bagus, tukar dengan yang sederhana, sisanya bias untuk modal

c. Menjual keahlian. Misalnya, tawarkan ke pengusaha sukses menulis kisah suksesnya. Honornya, minta bayar di muka buat modal bisnis. Banyak profesional punya keahlian tapi begitu berbisnis mengaku tak punya modal.

d. Mencari partner kerja. Apakah Anda tipikal yang senang bisnis sendirian atau bersama-sama? Jika senang sendiri, cari partner yang hanya memberikan modal uang saja. Soal manajemen ditangani sendiri. Atau cari investor, untungnya dibagi, ruginya pun bagi.

e. Boleh berutang. Jika tak dapat juga dapat modal, barulah berutang,. Misalnya, pinjam ke bank jika punya jaminan. Pinjam ke koperasi di tempat kerja atau ke individu, misalnya orangtua, kakak, dan kerabat. Biasanya jika pinjam ke keluarga, andai belum bisa membayar cicilan utang, tak akan terlalu membuat stres dibandingkan pinjam ke pihak lain.

Noverita K Waldan / bersambung