Kemarahan keluarga Mirna asal Jimbaran, Kecamatan Wonoayu itu karena tidak mau bertanggung jawab atas benih yang ditanam di rahim Mirna. Tersangka yang diciduk polisi di rumahnya itu justru memilih perempuan lain untuk dinikahi. Sementara, Mirna yang kandungannya sudah menginjak usia tiga bulan itu sangat berharap pertanggung jawaban Rere.
Kapolsek Wonoayu, AKP Hardiyanto menjelaskan perkenalan Rere dengan Mirna sudah berlangsung lama. Pertemuan pertama berlangsung di Jimbaran dan keduanya saling tukar nomor ponsel hingga keduanya menjalin hubungan kekasih. Hampir tiap hari kedua insan berlainan jenis ini saling kirim SMS.
Pada 5 September 2012, Rere mengirim SMS ke pacarnya untuk bertemu di depan SDN Karangpuri yang tak jauh dari rumah tersangka.
Ketika keduanya bertemu pada malam hari, tidak ada tanda-tanda aneh dalam diri Rere karena sekadar ngobrol saja. Namun sekitar pukul 21.00 WIB, tersangka mengajak ke rumahnya dengan dalih agar tahu rumahnya.
Kebetulan rumah tersangka dalam kondisi sepi karena ditinggal orang tuanya keluar dan korban diajak ke kamar Rere untuk melihat pernak-pernik yang ada di kamar.
Dalam kondisi berdua di kamar, Rere mulai berani meraba bagian tertentu korban sembari melucuti pakai annya. Korban pun tak bisa berdaya karena tersangka berjanji akan menikahi jika sampai Mirna hamil. Setelah peristiwa pertama, korban takut jika sampai pacarnya ingkar janji.
Beberapa hari kemudian, Rere mengajak lagi hubungan badan dengan pacarnya. Mirna yang sudah disetubuhi semula menolak dengan dalih takut hamil karena belum ada ikatan pernikahan. Rupanya, Rere yang masih pengangguran itu terus meyakinkan korban.
"SMS yang dikirim ke Mirna, Rere berniat menikahi Melati jika nantinya sampai hamil," tutur AKP Hardiyantoro.
Tersangka Rere yang diperiksa penyidik mengaku sudah melakukan hubungan intim sebanyak 5 kali. Hubungan badan itu dilakukan di rumah Rere saat kondisi rumahnya sepi.
Begitu korban hamil, Rere mulai jarang menghubungi Mirna baik via SMS atau ponsel. Orang tua korban yang tahu anaknya hamil setelah membaca isi ponsel korban langsung marah.
Keluarga korban mendatangi rumah tersangka untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dalam pertemuan itu, Rere berjanji akan menikahi Mirna karena benih yang ditanam adalah hasilnya sendiri. Dari pihak Mirna mengiyakan dan menerima agar dilakukan pernikahan.
Namun selang beberapa hari kemudian, keluarga korban mendengar jika Rere akan menikah dengan perempuan lain. Dari kemarahan itu, keluarga Mirna melaporkan ke Polsek Wonoayu.
"Dari laporan yang masuk, tersangka kami cari dan ketemu. Kami mengimbau kepada masyarakat atau kaum muda agar berhati-hati saat pacaran. Jangan sampai kebablasan," jelasnya.
Surya