"Kami akan terus dalami kasus ini, kita lihat apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Ataukah ada unsur-unsur lain," terang AKBP Anny Pudjiastuti, Kabid Humas Polda DIY, Senin (5/11/2012).
Anny menambahkan dari keterangan yang diperoleh, Bripka Mahmudi sudah mengakui melempar helm kepada almarhum Rezza sehingga pelajar ini terjatuh. Namun, hal itu dilakukan karena refleks saat korban melintas barikade polisi pada malam takbiran.
Disinggung tentang pernyataan Kapolres Gunungkidul AKBP Ihsan Amin yang mengatakan bahwa almarhum Rezza hanya terjatuh dari motornya, Anny mengatakan, statemen itu muncul karena mungkin Kapolres Gunungkidul belum mengetahui secara pasti kronologi kejadian yang sebenarnya.
"Berdasarkan pernyataan-pernyataan itu akhirnya Kapolda membentuk tim investigasi agar tidak terjadi kesimpangsiuran di masyarakat. Dari hasil investigasi terhadap Mahmudi, maka statusnya saat ini ditetapkan sebagai tersangka," ungkapnya.
Bripka Mahmudi sendiri saat ini sudah diamankan di Polda DIY untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Seperti diberitakan, peristiwa berawal saat Rezza mengendarai sepeda motor menuju angkringan pada malam takbiran, Kamis (25/10/2012) lalu. Namun, saat berada di depan Gedung DPRD Wonosari, Rezza terjatuh. Beberapa saksi yang melihat kejadian tersebut menuturkan, Rezza sempat mendapat pukulan sebelum terjatuh dan dilarikan ke rumah sakit. Sejumlah saksi pun mengatakan, pemukulan dilakukan oleh oknum polisi. Ia mengalami cedera berat di bagian kepala. Setelah delapan hari koma di Rumah Sakit Bethesda, siswa kelas I SMA Dominikus Wonosari itu meninggal dunia pada Sabtu (3/11/2012) pukul 15.00.
Sementara Kepala Polres Gunung Kidul AKBP Ihsan Amin membantah pemukulan yang dilakukan petugas di lapangan terhadap Rezza. "Saat malam takbiran, anak itu baru jalan-jalan naik sepeda motor. Ia tidak memakai helm, tidak punya SIM, dan blayer-blayer (memainkan gas), bahkan ia menerobos barisan polisi yang bertugas mengamankan acara takbiran," terangnya, Sabtu (27/10/2012).
Ihsan menambahkan, justru anggota polisi yang sedang bertugas nyaris tertabrak. Korban terjatuh sendiri, bukan terjatuh karena pukulan petugas kepolisian yang sedang berjaga. Menurutnya, polisi di lokasi juga ikut membawa Rezza ke rumah sakit. Edi menegaskan, tuduhan tersebut harus dibuktikan kebenarannya. Salah satunya adalah dengan menunggu hasil visum terhadap Rezza.
"Kompolnas mengharapkan hasil visum terhadap Reza segera keluar sehingga akan ditemukan apa penyebab Reza meninggal. Apakah karena kecelakaan atau karena dianiaya. Kita mengharapkan akan segera terungkap kejadian yang sebenarnya," kata Edi.
.
.
.
.
Kompas