Bayi Oom diduga dibawa kabur perempuan tak dikenal itu saat masih berada di kamar 2 Ruang Teratai RSU Kota Banjar, Sabtu siang pukul 11.30. Ibunda Oom yang sempat menangis menjerit-jerit karena kehilangan cucunya juga menambah heboh suasana RSU Kota Banjar.
Bayi itu diculik ketika Oom bersama suaminya, Andang Rustandi (30), warga Dusun Cibeuncang RT 31/09, Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, baru saja selesai mengurus administrasi persalinan anak ketiga mereka ini.
Saat pasangan suami-istri itu menunggu becak yang akan membawa mereka pulang ke kampung mereka di perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah, Oom sempat menyusui anak bungsunya yang masih bayi merah.
Tiba-tiba datang seorang perempuan berusia sekitar 30 tahun, bertubuh gemuk, berpakaian putih mirip seragam perawat. Dia menyusup masuk ke Ruang Teratai.
Informasi yang diperoleh Tribun menyebutkan, perempuan yang diduga menyamar sebagai perawat tersebut mengambil bayi yang baru saja selesai disusui dari pangkuan Oom. Dia mengatakah, bayi tersebut akan dites kondisi hemoglobinnya (Hb).
Karena tak curiga, Oom menyerahkan begitu saja bayi mereka ke perempuan muda itu. Ditunggu sekitar lima belas menit, perempuan tersebut tak kunjung muncul. Oom dan Andang baru panik setelah menanyakan keberadaan bayinya kepada perawat jaga di Ruang Teratai.
Petugas jaga tak mengetahui keberadaan bayi Alifa dan menurut perawat, untuk bayi yang baru dilahirkan tidak ada keharusan dites kondisi Hb darahnya.Direktur Umum RSU Kota Banjar, Herman Umar ketika dihubungi Sabtu (15/9/2012) sore, mengakui ada kejadian pencurian atau penculikan bayi yang menimpa Alifa Zahra Amalia, anak Oom yang baru dilahirkan tiga hari sebelumnya.
Sebenarnya pada Sabtu siang sekitar pukul 11.30, kata dr Herman, pasangan suami- istri asal Mekarharja, Purwaharja, tersebut sudah mau pulang setelah selesai mengurus administrasi.
"Sebagai pasien Jampersal, ibu korban sebenarnya tidak dipungut biaya alias gratis. Meski sebagai pasien gratis, ada persyaratan administrasi yang harus dilengkapi," katanya.
Setelah membereskan persyaratan administrasi, suami-istri beserta anak bayinya sebenarnya sudah mau pulang ke rumah, tapi masih menunggu becak.
]"Saat itulah pelaku masuk dengan menyamar sebagai perawat. Ini kejadian pertama yang menimpa RSU Kota Banjar ini. Agar kejadian serupa tak terulang kembali, pengamanan di RSU Kota Banjar harus ditingkatkan. Tidak sembarangan orang bisa lalu lalang masuk area rumah sakit," katanya.
.
.
Tribun Jakarta