"Aku, ya aku. Aku akan selalu memiliki... apa ya namanya... sisi kekanak-kanakan," ujar pangeran kelahiran 15 September 1984 ini.
Dengan sifatnya yang mudah akrab dan sedikit bengal, Harry sangat mencuri perhatian ketika mengunjungi Afrika pada Juni 2010. Di sana ia dan abangnya berpartisipasi dalam latihan untuk membangun kepercayaan diri anak-anak penyandang HIV di Mamohato Network Club.
Dekat dengan keluarga"Luar biasa merasakan betapa dekatnya kami sekarang. Sejak ibu meninggal dunia, dia adalah satu-satunya orang di dunia yang bisa aku ajak berbicara," tutur Harry mengenai abangnya. Kedekatan mereka memang tak terbantahkan. Harry dan William bisa dugem bareng-bareng, nonton pertandingan tenis bareng, dan Harry menjadi pendamping pria saat William menikah dengan Kate Middleton.
Meskipun pernikahan orangtuanya tidak harmonis, dan sang ayah diketahui berselingkuh dengan kekasih lamanya, Camilla Parker Bowles (kini sudah menjadi istri), Harry tetap menyayangi ayahnya. "Dia (Camilla) wanita yang hebat, dan dia telah membuat ayahku sangat, sangat bahagia. Itu hal yang paling penting," ungkapnya mengenai ibu tirinya.