Ingin mencicipi sensasi nasi kebuli ala Maroko? Datang saja ke restoran Maroush di Hotel Crowne Plaza, Jakarta. Sajian unik yang disebut Roz Kabsa ini mirip dengan nasi kebuli Indonesia. Nasi tetap dimasak dengan beberapa macam rempah dan dicampur daging kambing. "Beginilah resep nasi kebuli khas Maroko," ucap Sulabh B. Daryanani, Marketing Communications Manager Maroush.
Irisan daging kambing di Roz Kabsa memang terbilang agak kecil. Jika nasi kebuli versi Afganistan atau negara lain biasanya memakai nasi putih dengan tambahan kuah berisi daging serta rempah-rempah, Roz Kabsa lebih mirip dengan nasi kebuli Indonesia. "Tapi rasanya lebih eksotis. Sebagian rempah-rempah yang kami gunakan di impor langsung dari Maroko." Dan tidak banyak menggunakan minyak samin. "Jadi tidak terlalu oily," papar Sulabh menjelaskan menu seharga Rp 170 ribu per porsi ini.
Mhamed Oussaihe, chef di Maroush memaparkan, selain nasi, yang membedakan Roz Kabsa adalah penggunaan sayuran seperti wortel, bawang bombai, dan rempah-rempah yang dijadikan satu, "Sebutannya Rass Elhanout dalam Bahasa Maroko. Semua dimasak jadi satu selama setengah jam," ujar chef asli Maroko ini. Bagaimana menyesuaikan cita rasanya dengan lidah orang Indonesia? "Kami biasanya menggunakan takaran rempah-rempah yang standar, tapi orang Indonesia umumnya ingin lebih dan kami bisa melayaninya."
Maroush berarti waktu magrib dan merupakan restoran yang menawarkan sajian kuliner dari Maroko dan India sejak 2006. Seakan melengkapi keingintahuan pengunjung, nuansa negara matahari terbenam itu kental dihadirkan dalam balutan interior berwarna merah, cahaya redup, serta ornamen khas. Semua interior itu dibawa langsung dari Maroko.
Biasanya pengunjung lebih banyak datang di malam hari. "Kebanyakan dari mereka pesan Roz Kabsa yang memang terkenal di Maroko. Setelah mereka makan appetizer, menu utamanya Roz Kabsa, dan barulah dessert. Porsi Roz Kabsa ini juga lumayan besar dan mengenyangkan, bisa untuk 2-3 orang."
Renty, Ade Ryani / bersambung