"Saksi, jangan takut saksi. Jawab aja, di belakang banyak tukang pukul, nih. Nanti kita matiin aja pengacaranya di bawah," ujar Asep melontarkannya pada kuasa hukum Afriyani.
Kerabat Asep, Jumari mengatakan kesal sidang bertele-tele karena saksi tak datang terus. Ia mengungkap hal ini karena dilarang oleh pengacara. Meski tak tahu siapa pengacara dimaksud, ia terus menyerang tim pengacara Afriyani. Efrizal dan Zaenal Usman Koto mengatakan tudingan ini salah alamat.
"Kami sangat menyesalkan ini. Apalagi kami dituduh merekayasa perkara pengadilan, memindahkan hakim lah, itu kan kewenangan Mahkamah Agung," ujar Zaenal. Terlebih, sambung Efrizal, soal isu ada SMS dari pengacara yang melarang dan mengancam saksi untuk datang. Pengacara dimaksud berasal dari saksi fakta Angela Hakim si pemilik mobil Xenia hitam. "Pengacaranya menyarankan ia (Angela) tak hadir. Jadi, bukan kami."
Keduanya menjelaskan keluarga korban salah paham menanggapi informasi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) tersebut. Memahami perasaan keluarga korban, "Jika perlu kami ingin klarifikasi pada mereka atau pengacaranya. Lebih baik kita ikuti persidangan dengan fakta yang ada saja lah daripada provokasi begini." Dan untuk mengantisipasi keamanan, "Kami ingin pihak keamanan menjaga jalannya persidangan agar tidak mengganggu konsentrasi."
Ade Ryani