Atas dasar tuduhan apa Kamis (24/5) lalu melaporkan suami ke Bareskrim Polri?
Sebenarnya bukan saya yang melaporkan, tapi dua anak kami, Alief dan Natasha. Mereka melaporkan bapaknya ke polisi untuk kasus penganiayaan. Mereka sering dianiaya oleh bapaknya sendiri untuk hal-hal yang sangat sepele dan kecil. Biar mereka cerita sendiri.
(Agnes lalu memanggil Alief dan Natasha. Dua remaja tanggung ini lalu menuturkan perilaku kasar sang ayah. Natasha mengaku pernah dijambak sang ayah gara-gara lupa mematikan lampu, sementara kakaknya, Alief, pernah ditonjok dan ditendang ayahnya. Bahkan, dua minggu lalu, Alif yang saat itu sedang kambuh asmanya, dihukum akibat telat menjemput sang ayah. "Saya disuruh sit up 99 kali!")
Sebagai ibu tentu sedih, ya?
Ya, pasti! Makanya saya dampingi mereka melaporkan ayahnya ke polisi.
Kabarnya pada 2005 pernah melaporkan suami atas kasus penganiayaan?
Benar. Saya melapor ke Polda untuk kasus penganiayaan yang pernah saya alami dengan bukti visum. Tapi kasusnya terhenti begitu saja. Saya tidak tahu kenapa bisa begitu.
Laporan yang sekarang ini, yakin akan diproses?
Silakan saja kalau polisi tidak menindaklanjuti. Zaman sudah berbeda. Sekarang sudah era terbuka. Kasus tidak bisa ditutup-tutupi lagi. Pejabat setinggi apa pun, bisa masuk bui kalau bersalah.
Insya Allah, kali ini saya yakin. Selama jalan yang saya tempuh benar, Insya Allah semua sesuai rencana dan kasus ini akan diproses. Apalagi saya memperjuangkan anak. Apa yang saya lakukan ini naluri seorang ibu. Kebenaran pasti akan datang.
Lalu apa tujuan datang ke Divisi Profesi Keamanan (Propam) dan Provost Mabes Polri?