RS. Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur mengagendakan pertemuan keluarga korban Sukhoi Super Jet-100 untuk melihat jenazah. Namun, sebelum hal itu terlaksana, keluarga diminta bertemu dengan psikolog untuk wawancara. Hal ini dilakukan agar mampu menguatkan pihak keluarga saat berhadapan dengan jenazah korban Sukhoi. "Sebelum mereka menemui jenazah, kami akan memberikan konseling dan juga melakukan wawancara agar nanti tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Baru setelah lulus, mereka akan bisa melihat jenazahnya," ujar Mira Rumeser, koordinator Himpunan Psikologi Indonesia saat ditemui di RS. Polri, Jakarta Timur, Selasa (22/5). Menurut Mira, dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan apakah keluarga siap dan sanggup untuk bertemu dengan jenazah yang umumnya sudah tidak utuh lagi. "Intinya, kamiakan tetap memberikan dukungan dan mendampingi mereka saat melihat jenazah," tukasnya.Icha