Lokasi Menarik di Semarang, Wisata Sejarah Hingga Ziarah

By nova.id, Sabtu, 19 Mei 2012 | 01:36 WIB
Lokasi Menarik di Semarang Wisata Sejarah Hingga Ziarah (nova.id)

Lokasi Menarik di Semarang Wisata Sejarah Hingga Ziarah (nova.id)

"Foto: Kartika Santi/Dok NOVA "

Vihara Buddhagaya Watu Gong Bangunan Inti Dua Lantai

Tempat wisata religi yang tak kalah megah adalah Vihara Buddhagaya yang terletak di Watu Gong, pinggir selatan Kota Semarang. Lokasinya di dataran tinggi menyebabkan tempat ini begitu tenang dan sejuk. Bagi Anda yang hobi bermeditasi, boleh datang ke mari. Dijamin akan merasakan suasana yang tenteram.

Memasuki kompleks vihara yang tanpa dipungut biaya ini pengunjung bisa melihat Watu Gong, yang berupa batu alam asli berbentuk gong. Kemudian sebelum kaki menapaki anak-anak tangga menuju Pagoda Avalokitesvara, terdapat sebuah pohon Bodhi yang besar dan rindang. Di bawah pohon tersebut ada sebuah patung Buddha tengah bermeditasi. Menurut sejarah, pohon suci ini dikenal sebagai tempat Sang Buddha Gautama bermeditasi dan memperoleh pencerahan.

Setelah sampai di latar pagoda, embusan angin semilir mengantarkan wangi dupa. Rasa santai seolah menyelimuti batin dan pikiran. Menengok di ruangan pagoda terdapat sebuah patung besar Dewi Kwan Im. Warna emas membuatnya tampak begitu megah. Meja peribadatan dipenuhi berbagai sesajian dan dupa-dupa yang menyala.

Pengunjung yang ingin beribadah, bisa membeli dupa yang tersedia. Harganya pun bermacam-macam tergantung kualitas dan ukuran.Hanya saja, pengunjung tidak boleh sembarang memotret, terutama jika ada umat yang tengah khusyuk beribadah.  "Kalau ada yang sedang berdoa, jangan dipotret. Nanti mengganggu," ujar seorang penjaga vihara.

Menurut penjaga vihara, pengunjung tidak hanya wisatawan lokal, tapi banyak juga dari mancanegara. "Mulai dari Asia sampai Amerika. Mereka datang karena tertarik dan ingin tahu mengenai tempat ini," jelasnya singkat.

Bangunan inti di kompleks vihara ini adalah Dhammasala. Terdiri atas dua lantai, yang lantai atasnya berfungsi sebagai ruang puja bhakti utama umat Buddha, penahbisan samanera, meditasi, khotbah dhamma dan aktivitas keagamaan lainnya. Di dalam Dhammasala terdapat Buddharupam yang berbentuk Dhammacakka Mudra, sebagai replika dari Buddharupam yang terdapat di Candi Mendut. Pada dinding luar bagian dalam bangunan yang diresmikan pada 3 Nopember 2002 oleh H. Mardiyanto ini, bisa ditemukan relief "Pattica Samupada" atau hukum sebab akibat yang saling bergantungan.

Kartika Santi