Dituduh Selingkuh Setrika ''Bicara'' (2)

By nova.id, Rabu, 16 Mei 2012 | 06:27 WIB
Dituduh Selingkuh Setrika Bicara 2 (nova.id)

Dituduh Selingkuh Setrika Bicara 2 (nova.id)

"Faz menganggap Ida layaknya duri dalam daging di kehidupan rumah tangga nya dengan Roji, sang suami. (Foto: Repro, Laili/NOVA) "

Dianggap Adik

Sementara itu, Faz yang kini meringkuk di tahanan, mengaku masih merasa geram dengan perilaku Ida. "Rasanya sakit sekali ada orang yang dipercaya dan sudah dianggap adik sendiri tega berbuat seperti itu di rumah. Saya lepas kontrol," papar Faz menjelaskan motifnya 'menyetrika' tubuh Ida.

Kecurigaannya kepada Ida, lanjut Faz lagi, sudah dipendamnya sejak lama. Namun siang itu, "Saat saya datang minta membersihkan kamar, dia terkejut dan langsung menyembunyikan telepon genggamnya. Melihat gelagat seperti itu, saya jadi curiga," ujarnya.

Kecurigaan Faz kemudian terbukti. Ia membaca SMS rayuan dari nomor sang suami. "Ini bukan yang pertama. Kalau mau saya beberkan perbuatan mereka, sama halnya saya buka aib dia," tukas Faz yang mengaku bahkan pernah membuat perjanjian dengan Ida. "Perjanjian itu, kalau saya menangkap basah mereka lagi, saya akan pulangkan dia ke Lampung."

Sebelumnya, kata Faz, Ida memang pernah mengaku berbuat tak senonoh dengan Roji. "Dia mengaku Roji yang menciumnya duluan di dapur. Tapi Roji mengaku Ida yang duluan SMS," ucapnya kecut. Itulah sebabnya, saat melihat SMS mesra dari Roji, kemarahannya kembali memuncak.

Sebenarnya, lanjut Faz, 14 hari sebelum peristiwa ini dirinya sudah akan memulangkan Ida. "Dia memohon-mohon, katanya sedang mengumpulkan uang dan tak punya biaya."

Namun yang lebih mengecewakan Faz, "Saya sudah menganggap dia adik sendiri. Saya gaji dia Rp 500 ribu, meski dia mengaku hanya terima Rp 350 ribu di pengadilan. Kurang apa saya? Malah tempat tinggal yang saya berikan ke dia, dijadikan tempat maksiat."

Kelanjutan kasus ini memang masih akan diputuskan di pengadilan. Namun demi anak-anaknya, Faz mengaku mempertimbangkan jalan damai. "Sejak menjemput dia dulu, saya sudah minta maaf berkali-kali. Kasihan anak-anak. Saya hanya ingin menutup kejadian ini dan memperbaiki rumah tangga dengan suami," tutur Faz dengan kepala tertunduk.

"Jangan Dipersulit"

Penasihat hukum pelaku, Siti Nur Aisah SH dan Z. Nurindahwati SH, melihat kliennya sudah menunjukkan itikad baik menuju perdamaian. "Mereka, kan, masih ada hubungan keluarga. Jadi, menurut kami, upaya kekeluargaan lah yang terbaik," ujar Nurindah.

Sayang, menurut sang kuasa hukum, LBH Apik justru seakan menghalang-halangi terjadinya perdamaian. Pada tanggal 19 Januari 2012 lalu, kliennya sudah berusaha menawarkan jalan keluar. Pertama, menanggung serta membantu seluruh biaya pengobatan Ida sampai sembuh seperti sedia kala. Kedua, memberi santunan yang layak apabila Ida meminta. "Sayang, proses ini tak pernah berjalan. Mereka juga menolak menandatangani surat persetujuan. Jangan dipersulit lah," ujar Siti.

Hingga kini, pihaknya juga merasa kesulitan menemui Ida yang saat ini berada di shelter Maha Boga Marga. "Padahal, majelis hakim sudah memberi mandat agar upaya damai direalisasikan sebelum sidang berikutnya," kata Nurindah.

 Laili Damayanti