Duka Usai Joy Flight Sukhoi (2)

By nova.id, Selasa, 15 Mei 2012 | 07:21 WIB
Duka Usai Joy Flight Sukhoi 2 (nova.id)

Duka Usai Joy Flight Sukhoi 2 (nova.id)
Duka Usai Joy Flight Sukhoi 2 (nova.id)

"Foto: Edwin / NOVA "

Pas di Titik Pantang

Kuncen alias juru kunci Gunung Salak, H. Marsya Abdullah (38), termasuk yang ikut sibuk mencari lokasi musibah jatuhnya pesawat Sukhoi.

"Namanya alam, pasti ada penjaganya. Kalau dilihat dari sejarah zaman dulu, ada mitos yang mengatakan, pantang hukumnya untuk terbang melintas Gunung Salak. Jangankan pesawat, burung pun pasti jatuh," kata Marsya.

Ayah tiga anak ini bertutur, banyak hal yang pantang dilakukan di kawasan Gunung Salak jika tak mau celaka. "Ada beberapa titik yang pantang untuk dilewati bagi para pendaki. Di antaranya, Sungai Cipamali." Dari nama sungainya saja, kata Marsya, "Sudah terlihat bahwa sungai ini pantang diseberangi kalau enggak mau jadi batu."

Lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi, lanjutnya, termasuk salah satu tempat yang dikeramatkan. "Kalau dilihat dengan mata batin, di situ ada sebuah kerajaan gaib. Kalau saya lewat situ saja, kadang terdengar keramaian seperti ada yang nanggap wayang golek," bebernya.

Crash site tersebut, sambungnya, terletak tak jauh dari sebuah bukit bernama Pangapungan. Sebuah bukit yang menurut Marsya konon muncul akibat perkelahian antara Prabu Kian Santang dan Prabu Siliwangi. "Sejak saya kecil, bukit itu disebut-sebut menjadi tempat mendaratnya pesawat. Siapa sangka sekarang terbukti seperti ini. Harusnya semua sejarah dan mitos ini dipegang agar berhati-hati. Jangankan orang luar, penduduk di sini saja kalau sombong atau lupa dengan sejarah ini, bisa kesurupan atau hilang."

Sejak diminta membantu, "Tiap malam saya doakan. Alhamdulillah, mulai ditunjukan tirai lokasinya." Lewat mata batinnya, lanjutnya, "Saya lihat penumpang sudah terbaring. Tapi, kan, semua Allah yang atur. Kalau Allah masih melindungi, bukan tidak mungkin ada keajaiban. Dengan catatan, penyelamatan dilakukan dengan cepat."

 Renty, Nove, Edwin