Mengenang Sang Iron Lady, Cincin Baru di HUT Perkawinan Terakhir (1)

By nova.id, Selasa, 8 Mei 2012 | 23:54 WIB
Mengenang Sang Iron Lady Cincin Baru di HUT Perkawinan Terakhir 1 (nova.id)
Mengapa?

Buat kami, tidak perlu lah "se-RT" berangkat mengantarkan. Mungkin karena kami sama-sama dokter, ya, jadi santai saja menghadapinya. Setelah lahir, barulah memberitahu sanak saudara. Oh, ya, tanggal 22 April lalu, persis ulangtahun pernikahan kami ke-33. Waktu itu dia sudah dirawat di RSCM sejak 1 April. Hari Sabtu 21 April, dia masih makan kambing. Nah, rencananya kami mau makan-makan pada hari ulangtahun pernikahan kami.

Ternyata hari itu dia enggak mau makan dan kondisinya terus menurun. Akhirnya hanya saya, anak-anak, dan menantu yang makan (di RS). Pada hari itu, saya beri dia cincin pernikahan yang baru saya pesan dua hari sebelumnya. Sama seperti ini (Mamahit menunjukkan cincin emas putih bermata berlian yang dipakainya).

Mengapa membeli cincin baru?

Sebetulnya dia pernah bilang, pengin ganti cincin pernikahan yang baru karena yang lama sudah tidak muat lagi di jarinya. Sama seperti saya. Makanya, cincin yang lama tidak dipakai. Sekarang dia lebih gemuk dibanding dulu. Waktu menikah, berat dia hanya 46 kg. Sudah sejak lama saya merencanakan ini, tapi enggak pernah kasih tahu ke dia. Ternyata dia suka, mengucapkan terima kasih, dan langsung dipakai. Tapi hanya selama tiga hari. Berat, katanya. Hari itu dia masih bisa bercanda, berkomunikasi, dan tahu bahwa hari itu ulangtahun pernikahan kami.

Sejak kapan persisnya almarhumah mengidap kanker?

Setahun setelah menjadi menteri. Tepatnya menjelang akhir 2010. Waktu itu dia punya inisiatif melakukan medical check-up. Waktu saya tanya alasannya, katanya sebagai bentuk tanggungjawabnya sebagai pejabat negara dia harus terbukti sehat sehingga bisa mengemban tugas dengan baik. Saat itulah diketahui ada kanker paru stadium empat dalam tubuhnya.

Hasuna Daylailatu / bersambung