Bukan hanya mantan siswa yang memesan tenaga kerja dari SMKN I Sewon. Sejumlah perusahaan yang menjalin MOU dengan sekolah tersebut tiap tahun juga menerima anak didiknya yang berminat kerja. "Kami punya tim Bursa Kerja Khusus (BKK) yang terdiri dari guru BP. Merekalah yang "memasarkan" calon-calon lulusan kami setiap tahun ke berbagai perusahaan yang menjalin MOU dengan kami," jelas Sudaryati seraya mengatakan, sejak 2010 lembaganya sudah meraih Certifikat ISO 9001:2008. "Artinya siapa pun Kepala Sekolah dan manajemenenya, aturannya sudah sama."
Bagaimana dengan prestasi?" SMKN I Sewon selalu menjuarai lomba kompetensi siswa. Ini lomba bergengsi untuk mengetahui sejauh mana sekolah itu memiliki eksistensi. "Dari lima yang diujikan kami selalu juara di tiga kategori, yakni, Tata Kecantikan Kulit, Pastri, dan Ukrey (menyiapkan satu set makanan)."
Jangan Asal Instan
Fenomena munculnya banyak sekolah kejuruan belakangan ini rupanya sudah didesain oleh pemerintah lewat Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Pendidikan Nasional 2005 - 2009 tentang perubahan orientasi pendidikan dari SMU ke SMK.
"Sebelumnya komposisi pendidikan 70 persen SMA dan 30 persen sekolah kejuruan. Setelah Renstra perbandingannya dibalik, 70 persen sekolah kejuruan dan sisanya sekolah umum," kata Darmaningtyas, pengamat pendidikan.