Menggoyang Lidah di Depok (2)

By nova.id, Jumat, 13 April 2012 | 07:01 WIB
Menggoyang Lidah di Depok 2 (nova.id)

Menggoyang Lidah di Depok 2 (nova.id)
Menggoyang Lidah di Depok 2 (nova.id)

"Foto: Agus Dwianto/Nova "

Gubug Makan Mang Engking Nuansa Alam Tradisional

Meski namanya berbau Sunda, namun siapa sangka jika ternyata usaha yang terletak di samping danau di Universitas Indonesia ini berasal dari Yogyakarta. Engking Sholikhin (45) atau yang lebih dikenal dengan Mang Engking adalah pemilik restoran khas berbentuk gubuk dan bernuansa alam.

Mang Engking yang berasal dari Tasikmalaya, hijrah tahun 1996 ke Yogyakarta untuk mengembangkan usaha budidaya udang dan ikan air tawar. Mang Engking berhasil memasarkan udang galah hingga ke Bali. Sayangnya, akibat tragedi bom Bali I pada tahun 2002, Engking mulai kesulitan memasarkan udang galahnya ke Bali. Akhirnya ia mencoba memasarkannya sendiri dengan membuat rumah makan yang ternyata langsung menyita banyak perhatian masyarakat.

Di antara beberapa item menu yang ditawarkan, udang bakar madu dan gurame cobek langsung menjadi primadona. Beberapa cabang pun dibuka hingga ke Depok pada tahun April 2007. "Konsep lansekap alami, gubuk, dan berdiri di atas air tetap dipertahankan agar tercipta nuansa tradisional," tutur Sutopo (63), Manajer Mang Engking Depok.

Udang galah bakar madu memang pantas jadi primadona. Selain menggunakan udang segar, penggunaan bumbu yang tepat dan meresap membuat rasanya makin nikmat. "Satu kuintal udang habis di hari biasa. Gurame habis 150 ekor. Jumlah itu bisa 2-3 kali lipatnya di akhir minggu. Lokasi di Depok mampu menampung 600 pengunjung sekali datang. Kami juga bisa di-block untuk rapat, reuni, atau pernikahan," terang Sutopo.

Edwin Yusman F