Harga dan fasilitas itu rupanya membuat banyak orang datang bercukur atau menyemir rambutnya. Dalam sehari 120 orang dipastikan hadir ke Cukur T. "Dalam sebulan bisa 4 ribuan orang. Sebelum Lebaran kemarin ada 230-an orang cukur rambut ke mari," jelas suami Astuti Feti Ariyanti. Untuk urusan manajemen usaha, ia serahkan ke istrinya yang sarjana hukum. Sistem yang digunakannya adalah dengan bagi hasil 50:50. "Dalam sehari saya bisa mengantongi Rp 350 ribu. Untuk kebutuhan cukur dan bayar listrik, saya sisihkan Rp 30 ribu setiap hari. Hasilnya memang lebih besar dari gaji saya," urai Danang sambil tersenyum simpul.
Untuk menjaga keguyuban dengan ke-12 karyawannya, Danang mengundang mereka makan bersama di rumah sebulan sekali. Di sana mereka saling berbagi cerita dan berupaya menyelesaikan kendala-kendala yang ada. "Mereka ikut saya untuk mencarikan uang saya, dan sebaliknya saya juga memberi mereka sarana untuk kerja," katanya. Satu hal yang membuat Danang senang, setiap hari bisa melihat semua karyawannya gajian, dan ia pun mendapatkan setoran yang bisa digunakan untuk masa depan kedua buah ahtinya.
Kartika Santi