Duka Istri Korban Penembakan (1)

By nova.id, Rabu, 28 Maret 2012 | 23:27 WIB
Duka Istri Korban Penembakan 1 (nova.id)

Duka Istri Korban Penembakan 1 (nova.id)
Duka Istri Korban Penembakan 1 (nova.id)

"Jelang menunjukkan lokasi ayahnya terkapar ditembak penjahat. (Foto: Henry Ismono/Nova) "

Rumah Tak Aman

Musibah itu berjalan demikian cepat. Padahal baru beberapa saat sebelumnya, aku dan suami masih saling sapa dan canda. Hari itu, suamiku yang jadi juru kamera senior di TVRI tidak dinas. Kami berboncengan sepeda motor, keliling kompleks perumahan untuk survei tempat jualan mi ayam. Aku dan suami sudah merancang rencana akan mengambil beberapa karyawan. Nanti, aku yang akan mengawasi usaha. Dalam bayangan kami, tempat jualan itu sekaligus untuk masak dan tidur karyawan .

Sebelumnya, aku bekerja sebagai staf administrasi sebuah lembaga pendidikan. Namun, aku mengundurkan diri tahun lalu usai menjalani operasi jantung. Aku ingin istirahat di rumah. Setelah kondisi kesehatanku pulih, terbersit ide untuk buka usaha mi ayam. Tak hanya di kompleks perumahan, kami juga survei ke luar, bahkan sampai di Pasar Jombang. Siang itu kami sempat makan siang bersama.

Sesampai di rumah, ia memintaku istirahat. Sorenya, kami berencana mau ke pameran waralaba di JCC. Lalu, suamiku mandi dan salat. Tak lama kemudian, ia pamit mau cari aki untuk mobil kami yang mogok. Ternyata, itulah kata-kata terakhir suamiku. Ketika ke luar rumah, kemungkinan ia memergoki penjahat yang ingin mencuri motor, sampai terjadi peristiwa tragis itu.

Pasti suamiku sama sekali enggak menyangka penjahat yang kabarnya berboncengan motor itu membawa senjata api. Padahal selama ini dia sangat berhati-hati. Ia berulang kali mengingatkan anak-anak, jangan sampai sepeda motor dibiarkan di luar rumah. Ia juga tak bosan menasihati Jelang dan Kenang agar hati-hati saat bawa motor. Andai suatu saat ada orang jahat ingin merampas motor mereka, lebih baik serahkan saja. Lebih penting keselamatan kita.

Sebagai juru kamera TVRI, suamiku, kan, sudah kenyang pengalaman lapangan, termasuk juga mengetahui kriminalitas di Jakarta. Memang banyak tempat rawan di Jakarta. Sering juga terdengar berita soal aksi perampasan sepeda motor. Itu yang membuat suamiku mengingatkan agar anak-anak selalu waspada.

Ternyata, justru keluarga kami yang tertimpa musibah. Bahkan rumah sendiri pun tidak aman. Memang di lingkungan tempat tinggal kami pernah ada kejadian pencurian sepeda motor, namun tidak sampai merenggut nyawa.

Henry Ismono / bersambung