Salatiga juga terkenal dengan tingting gepuknya. Tingting gepuk adalah makanan tradisional Cina yang lalu jadi oleh-oleh khas Salatiga sejak puluhan tahun lalu. Jenis makanan ini sangat awet, tahan hingga dua bulan asal tak terpapar matahari langsung.
Ada banyak merek titing dari sejumlah produsen skala rumahan di Salatiga. Antara lain Naga Mas, Naga Bintang, Dua Naga Berlian, Kelenteng, 2 Holoo, dan lainnya. "Kata Ayah, Lim Chui See, dulu di Salatiga yang bikin tingting cuma seorang, yang punya kelenteng saja. Setelah banyak disuka, yang lain ikut bikin. Ayah dulu jualan tingting keliling, jalan kaki antara Ambarawa-Salatiga sejak zaman Jepang," terang pemilik Ting Ting Dua Naga Berlian yang sudah memporduksi tingting sejak 1977, Ny. Widaryanti (61) atau Win.
Menurut Win yang asli Salatiga, tingting yang baik harus banyak kacangnya ketimbang gulanya. Win menggunakan resep sang ayah dalam membuat tingting. Proses pembuatannya pun masih tradisional. Kacangnya digepuk, bukan diblender.
Selama 34 tahun jualan tingting dengan manajemen tradisional, Win mengaku mampu meraih banyak pelanggan. "Kuncinya, ramah dan menganggap pembeli seperti keluarga, jadi saat kami punya produk baru mereka mau ikut mempromosikan bahkan menjualkan," papar ibu tiga anak ini.
Untuk mengembangkan produknya, kini Win menyerahkan usaha pada Anton Hermawan, putra bungsunya. Anton pun memanfaatkan media online untuk menawarkan produk dan kemitraan. Hasilnya, ia kini punya sejumlah agen di Jabodetabek. Agar terjangkau semua kalangan, tingtingnya dikemas berbeda. Yang super per kemasan isi 50 bungkus. Ukuran tanggung isi 20, dan ukuran kecil isi 100.
Rini Sulistyati / bersambung