Kisah Sukses Nita Azhar (1)

By nova.id, Senin, 5 Maret 2012 | 23:09 WIB
Kisah Sukses Nita Azhar 1 (nova.id)

Kisah Sukses Nita Azhar 1 (nova.id)
Kisah Sukses Nita Azhar 1 (nova.id)

"Para karyawan Batik Soga siap memberikan kepuasan pada bagi para pelanggan yang ingin mengenakan busana karya Nita Azhar. (Foto: Siswanto/Dok NOVA) "

Berjalan Seimbang

Ketika hasil rancangannya mulai dicari dan diakui, Nita pun sejak tahun 2002 akhirnya menciptakan  second line untuk mass product, yakni mengerjakan seragam untuk pegawai berbagai kantor atau instansi hingga hotel bintang 5, tak hanya dari Jogja tapi juga sudah berekspansi hingga Solo, Semarang, Bandung, dan Jakarta.

Kegiatannya mendesain busana-busana eksklusif pun tetap ia lakukan di work shop-nya yang kini ia tempatkan di rumahnya. Bahkan semakin hari semakin banyak saja yang datang meminta jasanya.

"Saya memiliki beberapa produksi. Ada karya yang idealis dan eksklusif, juga ada yang bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Sementara untuk pembuatan seragam memang sudah saya jadikan industri. Jadi, antara keuntungan dan karya bisa seimbang dan keduanya bisa berjalan beriringan," ungkap Nita yang belakangan juga mulai mendesain perhiasan dari berbagai batu mulia.

Sebagai informasi. rancangan eksklusifnya pun pernah dikenakan oleh Miss Universe dari Puerto Rico (2001), Rusia (2002), dan Republik Dominika (2003) saat bertandang ke Indonesia.

Karya Mendunia

Selanjutnya, kiprah Nita sebagai desainer lokal tak hanya berhenti hanya di pasar lokal saja. Perjuangannya memperkenalkan batik ke jagad dunia pun ia lakoni. Bahkan berkeliling dunia sambil membawa batik rancangannnya pun menjadi agenda tahunan baginya. Banyak negara-negara di dunia yang tertarik dengan hasil karyanya dan mengundangnya untuk membuat pameran tunggal di sana.

"Karya saya sudah berkeliling dunia sejak 2002. Bermula ketika mendapat undangan dari Persatuan Pemuda Indonesia di Noumea, negara jajahan Prancis, letaknya di dekat Kepulauan Fiji. Di situ banyak tinggal orang Prancis dan Indonesia. Nah, sejak itu undangan berpameran di luar negeri jadi agenda tahunan saya," jelasnya.

Nita sudah membawa batiknya ke Jepang sebanyak 4 kali. Ke Osaka, Kyoto, Tokyo, Kobe. Kemudian ke Australia, Qatar, Eropa, Cina, Timur Tengah. Dan Oktober mendatang Nita pun tengah mempersiapkan rancangannya untuk menuju Brazil.

Pertunjukan fashion-nya pun tak hanya sekadar merepresentasikan karya desainnya saja. Namun ia selalu mencampurkannya dengan performance art tradisional. Baik berupa tarian ataupun musik agar show-nya lebih hidup. Tak jarang itu mengundang decak kagum yang melihat show-nya yang menampilkan kekayaan batik dan budaya yang dimiliki oleh Indonesia.

"Fashion show-nya saya jadikan pertunjukan seni yang komplit sehinga bisa dinikmati dan pengunjung tak bosan. Ini merupakan kebanggaan bagi saya untuk memperkenalkan seni budaya Indonesia yang kaya kepada mereka," ucap Nita yang juga membuatkan kostum untuk teater tari berkolaborasi dengan Miroto, koreografer tari internasional, untuk berkeliling ke 5 benua.

Rencana Nita di tahun 2012 ini antara lain berharap bisa merealisasikan pamerannya atas undangan dari beberapa negara di Eropa dan Amerika Latin.

Swita A Hapsari / bersambung