Perjuangan Herlin Susilowati Hadapi Polio (1)

By nova.id, Senin, 5 Maret 2012 | 06:54 WIB
Perjuangan Herlin Susilowati Hadapi Polio 1 (nova.id)

Perjuangan Herlin Susilowati Hadapi Polio 1 (nova.id)
Perjuangan Herlin Susilowati Hadapi Polio 1 (nova.id)
Perjuangan Herlin Susilowati Hadapi Polio 1 (nova.id)

"Setiap hari kesibukan Herlin diisi dengan membuat wayang suvenir dan kerajinan lain. "Berkat bantuan promosi Mas Didit via Facebook, saya pernah dapat order ratusan wayang dari Jakarta," katanya senang. (Foto: Gandhi/NOVA) "

Terima Order

Kreativitasku terus meningkat setamat SMA. Aku pun tak mau berdiam diri di rumah tanpa ada kegiatan apapun. Aku tak ingin terbelenggu keterbatasan fisikku. Meski dengan gerak tubuh serba terbatas aku ingin mengembangkan bakat yang aku punya. Setelah berpikir lama, lalu aku punya ide. Selain menerima pembuatan kerajinan seserahan aku juga mulai mencoba membuat wayang suvenir berbahan kertas karton dari limbah. Karena untuk suvenir, ukuran wayang yang kubuat kecil-kecil.

Mengapa aku memilih membuat wayang, karena belajarnya tak perlu jauh-jauh, cukup kepada Bapak. Sekitar 10 tahun lalu selepas pensiun sebagai PNS Bapak menekuni pekerjaan sebagai perajin wayang. Tapi Bapak membuat wayang berukuran lebih besar. Sementara soal membuat kerajinan atau bidang seni lainnya, sepertinya aku memiliki sedikit kelebihan.

Oh ya, ketika masih di SMP aku sempat menjadi juara, lho, di lomba pembuatan logo wajib belajar sembilan tahun tingkat provinsi Jatim. Dan untuk membuat wayang, bahannya dari barang bekas yang biasa aku temui sehari-hari. Kertas karton aku buat patron, lalu kupotong. Setelah itu kuberi warna setiap bagiannya. Wayang yang aku buat di antaranya punakawan, pandawa lima, srikandi, juga rama dan shinta.

Setelah jadi, wayang-wayang itu aku titipkan di toko-toko buku, koperasi-koperasi, dan kujual di toko yang aku buka sendiri di rumah. Alhamdulillah, ada saja pembeli yang datang. Oh ya, soal pemasaran dan pengemasan seringkali aku diberi masukan oleh para mahasiswa yang biasa mengadakan PKL di daerahku. Dari sana aku bisa saling tukar pengalaman dengan mereka.

Gandhi Wasono M / bersambung