Pengakuan Istri Pembunuhan Bali (2)

By nova.id, Rabu, 29 Februari 2012 | 06:07 WIB
Pengakuan Istri Pembunuhan Bali 2 (nova.id)

Saat mengintip lewat lubang ventilasi kamar kakaknya yang terkunci, ia terkesiap. Seprai dan bantal di kamar utama itu sudah raib, sementara dinding kamar dan kasur penuh darah. Belakangan diketahui, ketiga mayat dibungkus dengan seprai dan bedcover saat dibuang. Setelah usaha Komang untuk menghubungi kakaknya melalui telepon dan BlackBerry Messenger (BBM) tak berhasil, ia segera melapor ke polisi.

Dari olah tempat kejadian perkara (TKP), "Diketahui laptop Risna hilang. Emas dan barang-barang yang laku dijual juga raib semua," kisah Komang sedih. Melihat keadaan rumah yang seperti itu, tipis harapan bahwa keluarga kakaknya tersebut selamat.

Benar saja, selang beberapa hari, ketiga mayat keluarganya tersebut ditemukan di sebuah kebun di daerah Jembrana. "Saya tak habis pikir, kenapa Heru dan Putu tega sekali. Kakak saya memang wataknya keras, tapi dia itu baik," ujar Komang yang mengaku tak terlalu mengenal baik pasangan yang bekerja pada Made. "Awalnya mereka rajin bekerja makanya kakak ipar saya suka. Tapi lama-lama, kok, mereka seperti iri dengan kakak saya."

Dari Made juga Komang mengetahui perangai Heru yang sering keluyuran malam-malam. "Pernah motor yang dipinjam Made dari rental, rusak oleh Heru. Dia mengecat ulang motor itu, tapi tak jujur bicara pada kakak saya kalau sudah merusakkan motor itu. Toh, mereka belum dipecat kakak saya," cerita Komang yang bersama keluarga besarnya hanya bisa berharap agar para pelaku dihukum seberat-beratnya.

Renty Hutahaean