Dalam memasarkan produk Lisa Collection aku tak hanya mengandalkan penjualan dari acara-acara pameran maupun simposium yang diadakan oleh para dokter saja. Sesuai tren sekarang, aku juga menjual produk Lisa Collection melalu online. Setidaknya aku mulai memasarkan Lisa Collection melalui Facebook dan lewat grup BlackBerry Messenger (BBM).
Sayang, untuk akun di Facebook, sebenarnya aku ingin sekali memakai nama Lisa Collection, tetapi mungkin akun dengan nama itu sudah ada yang memakai sehingga aku tak bisa memakainya. Sedangkan untuk di grup BBM, aku masih bisa menggunakan nama Lisa Collection.
Dari semua usahaku memasakan Lisa Collection, menurutku, yang sangat membanggakana adalah ternyata keterampilan merangkai manik-manik ini bisa mengantarkan aku bertemu dengan Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar, di Katumbiri Expo di Jakarta, Desember tahun lalu. Dalam acara ekspo itu Bu Linda Gumelar juga memberikan semangat kepadaku untuk tetap berkarya. beliau berharap aku bisa menjadi inspirasi bagi perempuan-perempuan lain di Indonesia.
Kata beliau, meski kondisiku seperti ini, namun tetap bisa eksis dengan menghasilkan karya sehingga mempunyai kemandirian finansial. Dari Bu Linda pula aku mendapatkan hadiah sebuah laptop. Wah, alhamdulillah, laptop ini tentu bisa semakin menunjang kegiatanku berjualan secara online.
Kini, produk Lisa Collection juga tak terbatas terbuat dari manik-manik saja. Bekerja sama dengan beberapa teman, aku juga menjual produk kerajinan lain seperti tudung saji, tempat tisu, dan lain sebagainya. Produk-produk rumah tangga itu, bukan aku sendiri yang membuat, tetapi dari teman-temanku.
Oh ya, selama menjalani perawatan di RSUD Dr. Soetomo, aku juga sudah mempunyai banyak teman, lho. Mulai dari karyawan rumah sakit, para dokter, bahkan sampai dengan keluarga para pasien. Dari sanalah aku kini mempunyai banyak teman dan jaringan.Tak jarang, teman-temanku ini juga mengunjungi aku di rumah sakit. Bahkan, mereka pun kerap mengajak aku jalan-jalan.
Sejak enam bulan yang lalu, aku juga sudah diberikan kebebasan oleh dr. Nalini untuk jalan sendiri. Aku pun sudah merasa cukup percaya diri dengan penampilanku yang sekarang ini.
Aku sudah tak merasa risih atau aneh lagi dengan pandangan orang-orang di sekitarku. Terkadang, saat berjalan-jalan di mal, justru banyak orang yang menyapaku dan memastikan bila aku adalah benar Lisa. Dan kini aku sudah semakin terbiasa menghadapi respons mereka. Saya menganggap itu semua sebagai bentuk dukungan mereka terhadapku.
Jalan-jalan di mal, selain untuk refreshing, sebenarnya aku juga mencari inspirasi untuk membuat produk-produk lain Lisa Collection. Dari jalan-jalan itu, aku bisa melihat contoh-contoh kreasi aksesori manik-manik yang dijual. Aku jadi bisa mendapatkan ide dan kemudian aku kembangkan lagi, sesuai dengan seleraku. Hasilnya tentu saja sudah berbeda dengan yang dijual di mal. Ide membuat model manik-manik sebenarnya bukan hanya dari mal, aku juga biasa searching di internet.
Selain membuat aksesori, aku sebenarnya juga belajar melukis. Setidaknya lima buah lukisan sudah aku hasilkan. Sedangkan satu lukisan masih dalam proses pengerjaan. Melukis juga menajdi salah satu kegiatan untuk mengisi waktu luang. Aku belajar melukis dari dr. Emil, dokter yang merawatku selam aini. Kemudian, ada guru lukis khusus yang datang untuk mengajariku. Namun saat ini kegiatan melukisku sedang vakum karena aku dan guru lukisku sedang sama-sama sibuk.
Amir Tejo / bersambung