Musibah yang menimpa Costa Concordia jelas menjadi perbincangan dunia. Kapal pesiar sepanjang 29.050 m2 dan lebar 3.550 m2 ini kandas di dekat Pulau Giglio, lepas pantai Tuscan, Italia. Sekitar 11 orang tewas dan 21 lainnya dinyatakan hilang oleh tim SAR Italia akibat kecelakaan tersebut.
Akibat insiden ini, Kapten Kapal Francesco Schettino dan Perwira Pertama Ciro Ambrosio ditahan oleh kepolisian Italia. Keduanya dituduh menjadi penyebab kecelakaan Costa Concordia. Mereka juga dituding melakukan pembunuhan karena meninggalkan kapal terlebih dahulu, sementara para penumpang masih berusaha menyelamatkan diri dari dalam kapal.
Schettino sendiri sempat membantah meninggalkan kapal dengan alasan ia tersandung dan jatuh ke laut. Namun pada akhirnya ia mengakui telah melakukan kesalahan navigasi. Kepada para penyidik, Schettino mengatakan ia memutuskan untuk berlayar mendekat ke Pulau Giglio untuk menghormati seorang kapten yang tinggal di pulau itu. "Saya melakukan navigasi murni, mengandalkan penglihatan karena saya tahu kedalaman laut itu dengan baik. Selain itu, saya sudah melakukan manuver ini tiga atau empat kali," kata Schettino seperti dilansir BBC Indonesia, Kamis (19/1).
Dalam sebuah rekaman percakapan antara Schettino dan pejabat Pelabuhan Livorno, Gregorio De Falco, De Falco berulang kali memerintahkan Schettino untuk kembali ke atas kapal dan membantu penumpangnya. Namun Schettino tidak mematuhi perintah itu.
Alasan Schettino untuk menghormati kapten kapal di Pulau Giglio rupanya dibantah oleh kesaksian sumber lain. Seorang penumpang pria bernama Angelo Fabri justru mengatakan, sesaat sebelum kapal terbentur, ia melihat Schettino tengah mabuk akibat meminum wine dan menggoda seorang balerina.