Kisah Sukses Dua Perempuan Jogja (1)

By nova.id, Selasa, 3 Januari 2012 | 23:09 WIB
Kisah Sukses Dua Perempuan Jogja 1 (nova.id)
Ekspor ke Jepang

Meski pasar lokal saat ini lebih menjanjikan, Ifa juga tak hendak meninggalkan pasar luar negeri yang lebih dulu digarapnya. "Ekspor kimono ke Jepang masih stabil. Setahun paling tidak enam kali kirim barang. Per dua bulan, sekitar 40-100 lembar kimono dengan warna-warna soft di kirim ke Jepang. Ekspor ke Jepang bisa stabil lantaran bagi mereka, kimono layaknya kebaya yang senantiasa dikenakan. Pasarny apun sudah terbentuk. Nah, saya melihat peluang pasar Eropa untuk produk terbaru saya yaitu tas batik," ujar istri Taufik Abdurrahman ini.

Tas dan sepatu batik serta aksesori dari kain batik yang merupakan diversifikasi usaha Ifa dibuat bukan tanpa sebab. Selain memanfaatkan sisa-sisa kain yang ia miliki, tas tidak memerlukan size tertentu. Dengan kata lain, bisa dibuat dengan model dan ukuran apa saja. Selain itu, sejak beberapa tahun lalu Ifa mempekerjakan sejumlah karyawan difable.

"Saya harus terus berpikir keras membuat produk apa yang cocok dengan pekerja saya itu. Jadi bukan mereka yang menyesuaikan dengan pekerjaan yang sudah ada, tetapi saya yang memikirkan apa produk yang bisa mereka buat. Kami harus terus bergerak, berubah, dan berusaha menjadi lebih baik, entah apa pun itu. Tapi yang jelas harus menjadi lebih baik dari hari ini. Itu fitrahnya. Itu karunia Allah," tutup sarjana ekonomi manajemen dari UPN Yogyakarta ini.

Rini Sulistyati / bersambung