Kisah Sukses Shinta Mengantar Calon Desainer Ternama (1)

By nova.id, Kamis, 29 Desember 2011 | 23:54 WIB
Kisah Sukses Shinta Mengantar Calon Desainer Ternama 1 (nova.id)

Kisah Sukses Shinta Mengantar Calon Desainer Ternama 1 (nova.id)

"Rafi girang sekali bisa berfoto bersama desainer idolanya Harry Darsono (Foto: Dok Pri) "

Cuti Sekolah, Jadi Juara

Sejak itu Rafi jatuh cinta pada warna-warna yang indah. Ia paling suka ikan hias. Jika berprestasi di sekolah, ia selalu minta dibelikan ikan hias. Kesukaannya pada ikan hias ini kemudian menjadi pintu menuju dunia fashion yang kini digelutinya. Karena suka ikan hias, Rafi juga suka dengan film kartun Ariel The Mermaid. Sejak usia 3 tahun, ia suka menggambar ikan duyung yang mengenakan pakaian indah. Setahun kemudian, Rafi mulai bisa menggambar berbagai baju. Ia mulai mendesain kebaya, busana muslim, dan gaun.

Sadar dengan kondisi Rafi yang berkebutuhan khusus, aku tak pernah menuntutnya berkembang seperti anak-anak kebanyakan. Terlebih untuk urusan akademis. Asal ia bisa membaca dan menulis, itu sudah cukup bagiku. Lebih bagus bila dia bisa punya keahlian khusus yang juga berguna bagi orang lain.

Untunglah, Rafi anak yang bersemangat dan rasa ingin tahunya besar. Ia suka mengeksplorasi berbagai bidang. Selain menggambar, Rafi juga suka memasak dan memotret. Kubiarkan saja Rafi mempelajari berbagai hal. Pikirku, ini bisa menjadi modal untuk masa depannya.

Saat usia Rafi 7 tahun, ia terpaksa berhenti sekolah karena suatu penyakit. Tiap kecapekan, dia mimisan. Setelah berkonsultasi dengan dokter, Rafi harus istirahat di rumah dan berhenti sekolah. Agar tak bosan, aku dan suami sepakat berlangganan saluran televisi berbayar. Sekitar dua tahun lamanya Rafi 'cuti' sekolah.

Ternyata di masa istirahat ini Rafi justru sangat produktif menghasilkan karya. Ia banyak menggambar motif batik dan desain baju. Kecintaanya pada fashion memang semakin menjadi-jadi setelah kerap melihat saluran Fashion TV. Aku pun selalu membelikan majalah fashion yang ia bolak-balik dengan bersemangat setiap hari.

Suatu kali, Rafi membaca artikel tentang pergelaran busana di majalah. Ia bertanya kepadaku, bagaimana caranya agar bisa ikut fashion show seperti itu? Wah, terang saja aku bingung bagaimana menjawabnya. Aku katakan padanya, "Kita enggak bisa asal ikut fashion show." Rafi menangis. Tangisan Rafi yang menyayat hati membuatku bertekad, aku harus mencari cara agar Rafi bisa terlibat dalam fashion show.

April 2011, Rafi kuikutkan lomba I Got Talent yang diadakan oleh I-Hear Foundation, sebuah yayasan yang didirikan oleh orangtua dan keluarga anak-anak dengan masalah pendengaran. Dalam lomba itu Rafi mendemonstrasikan kemampuannya mendesain baju. Tak disangka, ia keluar sebagai juara 1. Padahal, semua jurinya dari luar negeri. Bangganya aku! Kemenangannya ini kemudian diliput sebuah media berbahasa asing. Belakangan, artikel ini membawa Rafi kepada desainer Barli Asmara.

Laili Damayanti / bersambung