Tangis Sedih Sekaligus Bahagia Davin (1)

By nova.id, Senin, 19 Desember 2011 | 23:18 WIB
Tangis Sedih Sekaligus Bahagia Davin 1 (nova.id)

Tuduhan penculikan juga dirasakan terlalu mengada-ada karena yang membawa Jason adalah ibunya sendiri. "Selama Jason bersama Fransisca, ia diasuh, dirawat, dan disekolahkan dengan baik," lanjut Joni.

Selain fakta-fakta hukum tersebut, lanjut Joni, ada juga alasan lain. "Jason ingin bersama ibunya. Dalam UU Perlindungan Anak dijelaskan, suara si anak juga harus didengar. Ini adalah prinsip dan semua pihak harus mematuhi," papar Joni.

Menurut pengamatan Joni, kasus antara kliennya dengan Peter Soetanto sebenarnya masuk di ranah perdata karena tidak ada unsur perbuatan Fransisca yang memenuhi unsur pidana. Jadi, "Penyelesaiannya harusnya bisa dilakukan lewat musyawarah."

Tangis Sedih Sekaligus Bahagia Davin 1 (nova.id)

"Senyum bahagia Fransisca mengembang saat meninggalkan LP Sukamiskin (Foto: Moonstar Simanjuntak) "

Rumah Tanpa Penghuni

Sementara menurut Davin, ada sesuatu yang mencurigakan dalam proses sidang perceraian orangtuanya. "Ibu saya tidak tahu kalau Daddy (panggilan Davin ke ayahnya, Red.) mengajukan gugatan cerai." Surat pemanggilan itu, katanya, dikirim ke rumah ibunya yang sudah tak dihuni, "Padahal Daddy tahu Mama tinggal bersama Opa dan Oma."

Karena tak tahu ada panggilan sidang, Fransisca pun tak pernah hadir di sidang. Keputusan hakim kemudian diambil secara verstek, tanpa kehadiran tergugat. "Beberapa bulan setelah putusan, Mama baru tahu ada sidang itu."

Dalam sidang itu, diputus pula masalah hak pengasuhan Davin dan Jason. "Sebenarnya Jason juga lebih suka bersama Mama." Yang juga aneh, tambah Davin, "Sampai sekarang persoalan pembagian harta gono-gini tak diputus pengadilan."

Sukrisna / bersambung