Tak sanggup rasanya menerima kenyataan Alvin harus meninggal dengan cara ini. Tapi apa mau dikata, semua telah terjadi. Jenazah Alvin baru tiba di rumah kami dari RS Cipto Mangunkusumo sekitar pukul 04.30. Keesokan harinya, kami memakamkannya di TPU Jengki Kampung Asem, Jakarta Timur. Alvin disemayamkan tepat di samping makam ayahnya dan kakak laki-lakinya yang meninggal saat kecil.
Satu hal yang membuatku makin trenyuh adalah ketika harus menyampaikan kabar duka ini kepada Reni yang tengah berada di Arab. Aku pun semakin sedih mendengar Reni menangis pilu. Aku hanya bisa menenangkannya, menyabarkan bahwa ini memang sudah suratan takdir. Aku minta Reni mendoakan adiknya di Tanah Suci agar Alvin tenang dan bahagia di sana.
Hingga sekarang, sesungguhnya aku sendiri tak tahu Alvin berencana menuju GBK siang itu. Apalagi, selama ini Alvin tak pernah suka bola. Menonton pertandingan bola di televisi saja, tak pernah. Di rumah, kegiatannya hanya latihan drum, nonton teve bersama kami, atau main laptop di kamarnya.
Mungkin siang itu ia tak menyebut akan pergi ke GBK karena tahu aku pasti tak bakal mengizinkan. Melihat tayangan calon penonton membakar loket tiket di televisi saja, aku sudah merasa ngeri. Helmy, salah satu teman Alvin yang siang itu menemaninya, juga tak ada menyebutkan akan pergi ke GBK.
Ya sudahlah, mungkin ini memang takdir Alvin. Aku juga sama sekali tak berpikir untuk menuntut atau menyalahkan siapa-siapa atas kejadian ini. Yang jelas, aku sangat berterimakasih kepada semua teman Alvin yang sudah meluangkan waktu mengantarkannya ke peristirahatannya yang terakhir.
Berisirahatlah yang tenang, Nak. Insya Allah Alvin tenang di sana. Ibu ikhlas, Nak...
Tribute For Alvin
Alvin yang menggunakan nama Reno Alvino di bandnya sekarang, Allegria, sebenarnya sudah begitu dekat dengan cita-citanya menjadi artis. Allegria yang mengusung genre pop rock, akhir-akhir ini memang laris manggung. Bahkan, jadwal untuk membuat demo rekaman sudah menunggu akhir bulan nanti.
"Minggu kemarin kami main di Urban Fest Ancol. Minggu depan main lagi di Pasar Festival Kuningan," cerita Echa, salah satu anggota Allegria.
Saat orang heboh ingin menonton bola beberapa saat lalu, Alvin sempat ditawari tiket VVIP. Tapi ia menolak mentah-mentah. "Ngapain, sih, pada nonton bola? Bau ketek, bau om-om!" tukas Alvin seperti ditirukan Echa. "Tadinya Alvin ke GBK hanya untuk beli kaus timnas bergambar garuda besar di bagian dada. Rencananya kaus itu akan dipakai untuk manggung di Pasar Festival," ujar Aji, teman Alvin yang lain.
Kepergian Alvin mengundang banyak simpati, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saat membuka rapat terbatas di Istana Cipanas Rabu (23/11) malam lalu, SBY menyampaikan ucapan belasungkawa untuk Alvin dan Eko (juga korban tewas, Red.). "Kita berduka karena ada musibah yang terjadi justru pada saat akhir perhelatan Sea Games, yaitu di GBK yang mengakibatkan meninggalnya dua saudara kita, yaitu Reno dari Cililitan dan Eko dari Tangerang. Saya ikut berduka dan mengucapkan belasungkawa kepada orangtua dan keluarganya," ujar SBY.