Putri Malinda Dee Angkat Bicara (1)

By nova.id, Selasa, 22 November 2011 | 00:18 WIB
Putri Malinda Dee Angkat Bicara 1 (nova.id)

Putri Malinda Dee Angkat Bicara 1 (nova.id)
Putri Malinda Dee Angkat Bicara 1 (nova.id)

"Inong Malinda Dee menjawab cecaran pertanyaan diruang sidang. Raut sedih dan tertekan acapkali menghiasi wajahnya yang tetap kinclong dihiasi make-up (Foto: Eng Naftali) "

Tidak tertarik bidang perbankan seperti Mama?

Saya kuliah di bidang marketing bussiness. Tadinya, sih, terinspirasi ingin seperti Mama, bekerja di bank. Tapi setelah kejadian ini, saya kapok, ah. Tidak mau berhubungan lagi dengan bank, ha ha ha... Makanya saya menyibukkan diri di EO saja. Apalagi saya memang tertarik di bidang kreatif, tentu dikombinasikan dengan ilmu perkuliahan saya.

(Dari info yang didapat, EO tempat Denise bekerja sering menyelenggarakan acara musik untuk komunitas kampus dan lainnya).

Seperti apa kondisi keluarga saat ini?

Sekarang ini kami bertiga masih tinggal bersama di satu rumah. Selama tidak ada Mama, saya mengambil alih peran Mama mengurus rumah tangga. Ya, mengurus adik yang masih sekolah juga. Saya harus membesarkan hati dia juga supaya terus mendoakan Mama. Soalnya, kan, sebagai anak paling kecil, dia yang paling dimanjain Mama. Masih suka ingat kami dulu banyak becanda dan ketawa-ketawa. Kalau lagi latihan balap (slalom), Mama juga suka nemenin dia. Juga untuk modifikasi mobil dan kebutuhan lainnya. Makanya, dia yang sepertinya paling merasa kehilangan. Kalau kakak saya, sibuk di bidang otomotif.

Sebagai satu-satunya anak perempuan, dekat dengan Mama, dong?

Kalau dibilang dekat, ya, kami memang dekat. Walaupun dulu waktu Mama habis buat kerja, tapi dia selalu berusaha meluangkan waktunya untuk kami. Karena sama-sama perempuan, kami berdua suka ke salon bareng, luluran, dan lain-lain. Kalau ramai-ramai sama adik dan kakak, biasanya kami ke mal, nonton, dan makan bareng. Tiap jalan-jalan Mama juga senang beli baju.

(Denise tersenyum. Matanya menerawang, mengenang saat-saat indah bersama ibunya).

Ade Ryani/ bersambung