Penggemar makanan berkuah tentu tak boleh melewatkan untuk menyantap soto legendaris khas Jember, yang terletak di salah satu gang yang terdapat di Jalan Raya Sultan Agung. Soto legendaris ini dikenal warga sekitar dengan sebutan soto dahlok.
Tempatnya sedikit masuk ke dalam, namun tak terlalu jauh dari mulut gang. Konon, di muka gang itu terdapat toko optik bernama Dahlok. Tepat di belakang optik itu, seorang bapak berjualan soto dengan pikulan rotan.
Dari hari ke hari, soto di belakang optik ini tak pernah sepi pengunjung, justru kian ramai. Jadilah soto yang sudah dijajakan sejak 1950an itu terkenal dengan sebutan soto dahlok. Kini, pikulan rotan itu sudah menjelma menjadi sebuah depot berkapasitas 50 orang. Adalah Agus Sugiantoro (36), cucu pembuat soto dahlok, yang kini meneruskan usaha keluarga.
Rasa istimewa yang ditawarkan soto ini adalah semangkuk soto ayam bening dengan tambahan sayuran seperti tomat, kentang rebus, dan taoge pendek rebus. Daging soto yang digunakan berasal dari daging ayam kampung yang beraroma khas. Umumnya, pembeli menambahkan telur asin untuk melengkapi kenikmatan citarasa soto ini.
"Sotonya sengaja tidak pakai koya karena ini ciptaan kakek saya sendiri," papar Agus seraya menjelaskan kemungkinan soto kakeknya dipengaruhi selera Kota Kediri, asal sang kakek. Seporsi soto dahlok dibanderol Agus mulai dari Rp 7 ribu hingga Rp 12 ribu untuk soto ayam istimewa. "Soto istimewa ini dibedakan dari suwiran ayamnya yang lebih banyak," ungkap Agus.
Dalam sehari, depot yang dijalankan Agus bisa menghabiskan sekitar 5 hingga 7 kilogram nasi, serta 10 hingga 12 ekor ayam kampung. Setiap harinya, depot ini beroperasi mulai pukul 08.00 hingga pukul 21.00.
Kemasyhuran soto ini sudah merambah hingga ke luar Jember, bahkan sampai Jawa Barat dan Jakarta. Banyak pelancong yang akan menuju Bali, menyempatkan mampir ke Jember untuk menikmati seporsi soto ayam istimewa ini. Tak ketinggalan, sejumlah tokoh seperti Sudjiwo Tedjo, Netral Band, hingga politisi Akbar Tandjung sempat mampir ke depot ini.
Laili Damayanti / bersambung