Sang Pelaku Bersimbah Darah di Kaki Intan

By nova.id, Kamis, 29 September 2011 | 06:41 WIB
Sang Pelaku Bersimbah Darah di Kaki Intan (nova.id)

Gereja Sulit Dihubungi

Niatan Intan kini menyembuhkan rasa traumatis yang dialaminya sendiri beserta kedua putrinya. Intan menginginkan ada psikolog yang membantunya. "Saya tidak tahu harus kemana minta bangtuan psikolog. Saya sudah berusaha menghubungi pihak gereja, tapi sulit dihubungi," sesal Intan. Niatan Intan mengajak anak-anak jalan-jalan ke mal, tetapi juga tidak berani. "Saya masih takut keramaian," tambah Intan yang belum mendengar informasi bahwa, ada tim dokter spesialis gabungan dari tiga rumah sakit termasuk psikolog yang disediakan bagi korban bom Solo.

 Tak cuma trauma, Yola juga enggan diobati telinganya. "Dia bilang ada suara aneh di telinganya, tetapi tiapkali akan ditetesi obat dari dokter, dia bilang sudah sembuh. Suaranya sudah hilang. Tapi beberapa saat kemudian, dia mengeluh sakit lagi. Kalau saya sih, masih sering wel-welan kalau memegang sesuatu."

Kini, Intan melihat kasus bom bunuh diri itu sebagai rencana Tuhan yang tersembunyi. "Manuasia tidak ada yang tahu rencana Tuhan. Pasti ada hikmah di balik kasus ini, tapi entah apa. Pasti ada rencana Tuhan yang lebih indah. Tidakada dendam atau marah pada siapa pun. Begitu pula suami saya. Sama cara memandangnya."

Rini Sulistyati