Melongok Tempat Penitipan Anak (1)

By nova.id, Selasa, 20 September 2011 | 01:27 WIB
Melongok Tempat Penitipan Anak 1 (nova.id)

Melongok Tempat Penitipan Anak 1 (nova.id)
Melongok Tempat Penitipan Anak 1 (nova.id)

"Foto: Gandhi Wasono M "

Relasi Ibu-Anak

Setiba diantar orangtuanya, anak-anak itu bila belum sempat mandi, di TPA akan segera dimandikan dan dipakaikan baju bersih. Bajunya bisa pakai baju yang dibawa dari rumah atau yang disediakan di TPA. Selanjutnya, mereka akan diberi sarapan pagi. Usai makan pagi, dilanjutkan dengan bermain-main di aula. Kemudian dilanjutkan dengan tidur siang di boks masing-masing. "Setiap anak, kan, berbeda kebiasaannya, kadang yang satu tidur tapi, yang lainnya ada yang masih pengin main," ujar Supini.

Bagun tidur siang, anak-anak kemudian makan lagi bersama-sama dengan lauk sederhana yang disediakan TPA. Setelah itu, di aula yang sama setiap anak oleh pengasuh diberi hiburan visual, misalnya memutar film, lagu anak sambil diajari menyanyi, mengenal berbagai huruf, mengenal berbagai binatang dan sebagainya. "Biasanya, setelah capek beraktivitas, anak-anak ada yang tertidur lagi. Sore sebelum dijemput orangtuanya, akan kami mandikan terlebih dahulu," imbuh Wanti, salah seorang pengasuh.

Soal kesehatan, TPA juga sangat memperhatikannya. Dalam satu minggu ada dua kali pemeriksaan kesehatan. Sekali dilakukan pemeriksaan oleh dokter umum, dan untuk tumbuh kembang anak dilakukan oleh tim dokter dari RS. Dr. Soetomo, Surabaya. "Jadi soal kesehatan pun anak-anak di sini selalu terpantau," jelas Supini sambil menjelaskan, untuk pemberian susu, masing-masing anak dibekali susu oleh orangtuanya.

Supini menjelaskan, relasi pengasuh dan anak-anak disini juga sangat dekat. Bahkan hubungan itu sudah seperti ibu-anak. Soal ini, Supini punya cerita tersendiri. Puluhan tahun silam, ia pernah mengasuh seorang anak bernama Dian Puspitasari. "Setelah Dian tumbuh besar dan berkeluarga, sekarang juga dia menititpkan anaknya di sini, jadi sekarang ini saya seperti mengasuh cucu sendiri," kata Supini sambil menegaskan, rata-rata pekerja yang ada di TPA ini lebih mengutamakan pengabdian dan kecintaan pada anak-anak.

Meski memiliki berbagai fasilitas, biaya untuk TPA ini relatif lebih murah dibanding tempat lain. Satu bulan, para orangtua dikenakan biaya Rp 350 ribu. Namun, jika orangtua menjemputnya melebihi pukul 15.00, maka per jamnya akan ditambah biaya Rp 2.500.

Yenny Nurahmi (29), seorang ibu yang menitipkan anaknya, Keisya (2 bulan), di TPA Dharma Wannita mengaku cukup sreg dengan perawatan yang dilakukan pengasuh anaknya selama ini. "Salah satu yang membuat saya sreg, tempat ini juga direkomendasikan oleh salah seorang dokter anak saya," kata wanita asal Sumbawa ini.

Selain itu, ia menitipkan anaknya di TPA ini karena letaknya tak terlalu jauh dari tempat kerjanya. Sehingga, pada waktu istirahat, ia bisa menjenguk si kecil dan memberikan ASI. "Itu salah satu pilihan mengapa saya menitipkan anak saya di TPA Dharma Wanita ini," imbuhnya.

Gandhi Wasono / bersambung