Kisah Bayi yang Selamat 'Dilempar'

By nova.id, Sabtu, 10 September 2011 | 05:45 WIB
Kisah Bayi yang Selamat Dilempar (nova.id)

Karena bayi saya selamat, ada yang tahu kabar ini seorang Anggota DPRD Sumut, Fraksi PDI, Brilian Moktar di Medan, segera mengontak Benpa Hisar, Wakil Ketua DPRD Dairi dari Fraksi PDI untuk mencarikan pendeta HKBP Ojak Sihite di RSUD Dairi untuk dibaptis, Rabu (7/9) lalu. Anak kami diberi nama oleh mereka Daniel Sabar Togu Brilian Moktar. Daniel Sabar Togu merupakan nama dua dokter yang merawatnya di RSUD Dairi. Sedang,nama Brilian Moktar diambil dari nama anggota DPRD Sumut yang ikut mengurus biaya pengobatan bayi saya di RSUP H Adam Malik. Sedang, di depan namanya kami tambah Erel.

Walaupun pun Erel mengalami lembab di bagian kepala akibat terkenah puing-puing reruntuhan rumah ketika terjadi gempa. Kami menduga terjadi perdarahan pada bagian kepalanya. Tapi, kami  berharap pihak rumah sakit bisa menangani bayi saya dengan baik. Sebenarnya, Erel dirujuk dari rumah sakit di Sidikalang karena ketidak tersediaannya alat scaning disana.

Erel dibawa ke Medan ketika upacara penguburan istri saya di Dairi. Saya tak bisa menemani karena harus ikut dalam prosesi penguburan istri saya. Sekarang, saya harus mengikhlaskan 'kepergian' istri saya. Saya harus benar-benar merawat bayi saya. Mungkin, saya masih kuat menjalani hidup karena masih ada Erel disamping saya.

Saya dan Theresia sama-sama tinggal satu kampung. Setelah kami menikah Oktober tahun  lalu saya mengajaknya ke Pekanbaru. Sebelum menikah saya sudah buka bengkel disana. Jadi, Theresia sudah menerima saya apa adanya. Kami mengontrak rumah disana.

Saat melahirkan Theresia ingin melahirkan di kampung saja. Setelah dua minggu melahirkan saya sempat balik lagi ke Pekanbaru. Seminggu di Pekanbaru saya mendengar kejadian tragis ini. Rasanya masih terlalu singkat saya bersama istri. Tak bisa saya membayangkan kenangan-kenangan manis yang sudah kami jalani. Kalau ingat semua kenangan itu saya tak sanggup.

Kondisi Baik

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP HAM dr Lukmanul Hakim, Sp.KK mengaku saat pertama masuk ke IGD sudah dilakukan berbagai pemeriksaan terhadap bayi itu. " Pemeriksaan yang dilakukan yakni foto thorax, periksa darah dan CT Scan. Dari hasi pemeriksaan kondisi fisiknya bagus. " Dari hasil CT Scan tak ada dijumpai kelainan apakah perdarahan atau lainnya di bagian kepala. Hanya dijumpai memar pada bagian kulit kepala saja tapi seolah-olah menggambarkan kondisi fysiknya berat, padahal bagus tak ada apa-apa," katanya didampingi Dirut RSUP HAM dr Azwan Hakmi Lubis Sp.A, Mkes, Plt dan Kasubbag Humas Sairi M Saragih.

Menurut dr Lukmanul, saat ini gerakan bayi kuat begitu juga dengan minumnya. " Tak ada peralatan medis yang dipakai si bayi, karena kondisinya stabil, dia hanya dalam ruangan incubator di ruang rawat inap anak & perinatologi instalasi rindu-B. Mengenai kapan diperbolehkan pulang, nantilah setelah benar-benar fit," tuturnya.

Saat NOVA menjenguk Erel di ruangannya. Bayi berkulit sedikit hitam itu terlihat montok dan menggerak-gerakkan kaki dan tangannya. Tak ada lagi tampak rasa kesakitan pada bayi itu. Yang tampak hanyalah keriangan, ceria dan matanya yang bulat melotot kesana kemari jika ada orang yang berbicara di depannya.

Debbi Safinaz