Warung Tempo Dulu yang Tetap Laku (1)

By nova.id, Kamis, 28 Juli 2011 | 00:27 WIB
Warung Tempo Dulu yang Tetap Laku 1 (nova.id)

Warung Tempo Dulu yang Tetap Laku 1 (nova.id)
Warung Tempo Dulu yang Tetap Laku 1 (nova.id)

"Meski sederhana dan berada di dalam pasar, Warung Lama tetap dicintai pelanggannya untuk menyantap menu andalannya (Foto: Gandhi Wasono M) "

Menurut sejarahnya, sebelum memiliki warung permanen, H. Ridwan berjualan rawon dengan cara dipikul dan menjualnya di kaki lima di kawasan Pasar Besar ini. Baru sekitar tahun 1920-an bangunan pasar mulai dibuat secara permanen, dan sang kakek mendapat stan di dalam pasar hingga saat ini. "Waktu itu pasarnya masih sederhana, tapi justru lebih terlihat rapi dan tidak semrawut seperti sekarang," terang Yusuf seraya menyebutkan, pasar ini sudah beberapa kali mengalami renovasi termasuk pernah mengalami tiga kali kebakaran.

Yusuf juga memaparkan, meski sudah dikelola tiga generasi, warungnya masih tetap diminati pembeli. Rahasianya, ia berusaha menjaga citarasa masakan tetap terjaga dari dulu sampai saat ini, tanpa mengubah resep. Intinya, mengutamakan kualitas bahan sekaligus keunikan. Yang dimaksud keunikan, imbuh Yusuf, adalah menyediakan beberapa jenis masakan yang berbeda dari warung-warung lain. "MIsalnya, krengsengan dan gulai daging sapi. Soalnya, pada umumnya ketiga masakan itu berbahan daging kambing," papar Yusuf.

Selain itu, ada satu rahasia lagi agar warungnya tetap dicintai pelanggan. Yusuf mengaku berusaha memakai bahan-bahan yang berkualitas. Untuk mendapatkan kunyit yang terbaik, ia terkadang harus mencarinya sampai ke luar kota, meski di pasar setempat pun banyak yang menjual kunyit. "Saya terpaksa mencari sampai ke kota lain karena kadang kunyit yang dijual di sini masih muda. Padahal, untuk membuat bumbu tertentu saya butuh kunyit yang sudah tua," ungkap Yusuf.